Kementerian Pertanian Bagikan Kiat Perkuat Konsep Ketahanan Pangan Keluarga

- 27 Oktober 2020, 17:22 WIB
USAHA hidroponik di atap masjid daerah Rancaekek yang dapat bantuan BAZNAS Kabupaten Bandung
USAHA hidroponik di atap masjid daerah Rancaekek yang dapat bantuan BAZNAS Kabupaten Bandung /SARNAPI/

PR TASIKMALAYA – Profesor bidang Riset Kementerian Pertanian Rubiyo mengatakan, sistem pangan nasional harus berangkat dari bagaimana negara menyiapkan aspek kemandirian pangan.

Anggota Departemen Litbang Iptek SDA dan Lingkungan Hidup Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) itu menyebut, 267 juta pangan masyarakat Indonesia harus aman.

“Ukuran yang dicapai adalah ketahanan pangan dan keamanan pangan nasional. Outcome-nya adalah bagaimana 267 juta penduduk Indonesia tidak boleh lapar, sehat, aktif dan produktif,” kata Rubiyo dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Selasa, 27 Oktober 2020 dari laman Lembaga Dakwah Iislam Indonesia (LDII).

Baca Juga: Macron Sebut Kartun Nabi Kebebasan Berekspresi, Waketu MPR: Prihatin Intoleransi Meningkat

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB atau Food Agriculture Organization (FAO) memperkirakan, jumlah orang yang kekurangan gizi pada 2020 bakal meningkat hingga 132 juta.

Sementara, jumlah anak-anak yang kekurangan gizi akut juga akan meningkat sebesar 6,7 juta di seluruh dunia, akibat wabah virus corona.

Ia menuturkan, salah satu aspek sederhana yang dapat dimulai adalah dengan melakukan penguatan pangan keluarga.

Baca Juga: 5 Cara Orangtua Mendukung Anak dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

Misalnya dengan mendorong masyarakat di daerah rentan rawan pangan mampu menyediakan pangannya sendiri, dengan memberikan pangan yang bergizi, seimbang dan aman.

“Langkah yang dapat dilakukan dimulai dengan membentuk family farming berbasis lokasi, misalnya pada level desa, kecamatan dan seterusnya,” lanjut Rubiyo.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: LDII


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x