Tanggapi Pernyataan Megawati, Ahmad Sahroni: Anggap Nasihat Orang Tua untuk Anak Sendiri

- 12 November 2020, 12:47 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni /Antara./

PR TASIKMALAYA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut jika kondisi DKI Jakarta amburadul.

Pernyataan Mega itu mendapatkan respon dari Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, yang menyebut sebagai kritik bagi Anies Baswedan.

"Karena sampai saat ini masih banyak warga Jakarta yang posisinya tinggal di bawah sungai, bukan bantaran lagi.

Baca Juga: Berikut 10 Ucapan Manis Bentuk Ungkapan Rasa Cinta di Hari Ayah

"Seperti itu kan pemerintah harus ambil bagian untuk menyelamatkan mereka, supaya mereka tidak terendam setiap saat hujan," kata Gembong, Kamis, 12 November 2020.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI, pernyataan Megawati yang dinilai Gembong sebagai kritikan untuk Anies, mendapatkan tanggapan dari anggota DPR RI dari Dapil DKI Jakarta III Ahmad Sahroni.

Ahmad Sahroni menilai, kritikan yang dilayangkan Megawati tersebut seperti nasihat orang tua terhadap anaknya. Sehingga harus dimaknai dengan kerja keras ke arah perbaikan yang lebih baik.

Baca Juga: Soal TNI Sambut HRS Diberi Sanksi, HWN: Ekspresi Hormat Prajurit Tidak Harus Berbuntut Panjang

"Kita anggap saja statement Ibu Mega sebagai nasihat yang keras dari orang tua ke anak-anaknya agar mereka bisa lebih baik," kata Sahroni, Kamis, 12 November 2020.

Meski begitu, Bendahara Umum Partai NasDem ini mengapresiasi kerja keras yang sudah dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sahroni menilai Anies telah melakukan upaya yang terbaik dalam penataan ruang publik yang kini sudah dirasakan oleh masyarakat.

Baca Juga: Lelang Online Foto dengan Tema Eksplorasi Ruang Angkasa Digelar, ada Foto Armstrong di Bulan

"Fasilitas semakin bagus dan rapi, sistem pengelolaan kota juga makin rapi dan terintegrasi. Kita harus komitmen bangun bersama," pungkasnya.

Sebelumnya Megawati menyebut jika para kepala daerah bisa membangun kotanya menjadi city of intellectual atau kota yang berilmu pengetahuan karena mereka selalu diajari di PDIP.

Ia pun meminta kepala daerah dari PDIP untuk membangun daerahnya tanpa meninggalkan kecerdasan warganya.

Baca Juga: Sempat Terhenti karena Kasus Kematian, Brasil Lanjutkan Uji Klinis Vaksin Sinovac

Mega menyayangkan kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Rawamangun, Jakarta, belum masuk kategori city of intellect. Padahal prasasti pertama kali visi city of intellect justru berada di sana.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah