PR TASIKMALAYA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali mengucapkan pernyataan yang berujung kontroversi.
Kali ini, Megawati menyebut kondisi DKI Jakarta amburadul. Pernyataan itu disampaikan saat ia mengisi acara pemberian penghargaan 'Kota Mahasiswa' atau 'City of Intellectual'.
Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas menanggapi soal pernyataan kontroversi Megawati tersebut.
Baca Juga: Terharu HRS Disambut Riuh, Syekh Ali Jaber: Raja Arab Saudi Tak Pernah Semeriah ini
Hafid menyatakan, apa yang disampaikan Megawati tersebut adalah refleksi dari Presiden pertama Indonesia sekaligus sang ayah, Soekarno.
Pernyataan Soekarno itu disampaikan pada peresmian prasasti pendirian UNJ di Rawamangun, Jakarta Pusat, tentang Kota Mahasiswa pada 15 September 1953 silam.
"Karena Jakarta tidak mencerminkan nafas intelektual, karena setiap 15 menit terjadi kasus pencopotan, pencurian, dan perkelahian di Jakarta," kata Hafid dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI, Kamis, 12 November 2020.
Baca Juga: PKS Silaturahmi, Ahmad Syaikhu sebut Habib Rizieq akan Kaji UU Cipta Kerja
Oleh karenanya, Hafid mengajak semua pihak untuk melakukan terobosan yang fundamental dari kritikan yang dilayangkan oleh mantan Presiden kelima Megawati untuk menata Jakarta yang lebih baik.
"Mari kita membangun kebersamaan dengan berprestasi. Jadi ini momentum untuk membangun kebersamaan untuk kebesaran Ibu Kota kita semua," imbuhnya.