Kang Dede Jadi Komisaris PT Pelni, Berikut Daftar Timses Jokowi yang Menjadi Pejabat BUMN

- 3 November 2020, 16:22 WIB
MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.*
MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.* /Instagram/@erickthohir

PR TASIKMALAYA - Menteri BUMN Erick Thohir kembali mengangkat pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi komisaris BUMN.

Salah satu orang yang diangkat yakni Kristia Budiyarto alias Kang Dede.

Beredar kabar bahwa Kristia Budiyarto alias Kang Dede telah diangkat sebagai Komisaris Independen PT Pelni (Persero) pada Senin, 2 November 2020 menggantikan Widodo Hario Mumpuni selaku mantan Komisaris Independen.

Baca Juga: Pacu Ekonomi dan Investasi, Kemlu RI Kembangkan Kerja Sama dengan Amerika Latin dan Karibia

Beberapa saat setelah diangkat menjadi Komisaris Independen Pelni, Kang Dede Melalui akun Twitter pribadinya, menuliskan ucapan terimakasih pada Senin 2 November 2020.

“Terima Kasih semua untuk doa baiknya untuk amanah dan tanggung jawab yang diberikan kepada saya. Mohon maaf blm bisa bales mention satu persatu, semoga Tuhan memberkati kita semua,”  ujarnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam akun Twtter @kangdede78.

 

Perubahan itu berdasarkan surat Kementerian BUMN Nomor: SK-354/MBU/11/2020 Tentang: Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelayaran Nasional Indonesia.

Sebelumnya diketahui, dalam masa kemimpinan Jokowi periode kedua saat ini, jabatan dewan komasaris perusahaan BUMN tidak hanya berasal dari kalangan influencer atau relawan saja namun juga ada jalan lain yang menjadi kesempatan bagi para pendukungnya untuk dapat menduduki jabatan komisaris, yaitu jalur partai politik atau tim sukses selama masa kampanye.

Berikut ini deretan pendukung Jokowi yang saat ini menjabat sebagai komasaris BUMN yang dikutip dari RRI.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Ditandatangani Jokowi, Buruh Tempuh Jalur Konstitusional

1. Jalur Influencer dan Relawan, dari Kang Dede hingga Fadjroel Rachman

Di jalur influencer dan relawan, baru-baru ini Jokowi memasukkan nama-nama seperti Ulin Niám Yusron atau Ulin Yusron menjadi Komisaris Independen PT ITDC (Persero) pada 8 Oktober 2020. Setelahnya, Dyah Kartika Rini Djoemadi diangkat menjadi Komisaris Independen PT Jasa Raharja (Persero).

Ketimbang Kang Dede dan Ulin Yusron, Kartika Djoemadi lebih lama menjadi anggota Dewan Komisaris BUMN. Sejak Jokowi menang di Pilpres 2014, Kartika yang merupakan salah satu pendiri Jokowi Ahok Social Media Volunteers (Jasmev) ini lebih dulu mendapat jabatan komisaris di PT Danareksa (Persero) sebagai Komisaris Independen hampir 5 tahun.

Peta sebaran pendukung Jokowi di kursi komisaris BUMN juga ada di PT PLN (Persero). Adalah Eko Sulistyo yang diangkat Erick Thohir sebagai Komisaris PLN pada 9 Oktober 2020, selang satu hari setelah pengangkatan Ulin Yusron.

Eko tercatat pernah menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Solo 2003-2008, lalu memutuskan mendukung Jokowi sejak Pilwakot Solo periode kedua, Pilgub DKI Jakarta, hingga Pilpres 2014.

Dukungannya yang besar terhadap Jokowi mengantarkan dirinya sebagai Deputi IV Bidang Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden pada 2014-2019. Dia menduduki kursi tersebut saat KSP dipimpin Luhut Binsar Panjaitan pertama kali.

Baca Juga: Pasal 169 Dihapus di UU Cipta Kerja, Tak Bisa Ajukan PHK jika Dirugikan Perusahaan

Di kursi Komisaris PT Pertamina (Persero) ada nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Meski bukan sebagai influencer Jokowi, Ahok memiliki hubungan erat karena sama-sama berjuang maju ke Pilgub DKI Jakarta. Melalui Erick Thohir, Jokowi mengangkat Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina pada akhir 2019, tidak lama setelah dia keluar dari penjara Mako Brimob.

Menengok ke belakang, pada periode pertama pemerintah Jokowi, salah satu relawan yang diangkat menduduki kursi komisaris adalah Fadjroel Rachman sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya Tbk (Persero). Jabatan itu didudukinya cukup lama hingga dicopot Erick Thohir pada Juni 2020.

Pada bulan yang sama, Fadjroel kemudian diangkat kembali sebagai komisaris di BUMN konstruksi lainnya, PT Waskita Karya Tbk (Persero). Tidak hanya menjadi komisaris, Fadjroel pada Oktober 2019 didapuk menjadi Juru Bicara Presiden hingga saat ini.

Nama lain pendukung Jokowi yang menduduki kursi Komisaris BUMN di jalur influencer atau relawan ada Yenny Wahid dan Triawan Munaf di PT Garuda Indonesia Tbk (Persero).

2. Jalur Partai dan Timses, dari Rizal Mallarangeng hingga Arya Sinulingga

Di jajaran partai dan tim sukses Jokowi saat Pilpres 2019, banyak juga nama-nama pendukung yang menjadi komisaris di BUMN. Misalnya Rizal Mallarangeng dari Partai Golkar diangkat menjadi Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) atau Telkom pada 19 Juni 2020.

Baca Juga: Dibuka sampai Besok, Begini Cara Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 11

Masih di Telkom, Erick Thohir juga menempatkan kader Partai NasDem, Wawan Iriawan, sebagai Komisaris Independen. Pengangkatan Wawan berbarengan dengan Rizal Mallarangeng.

Pada April 2020, giliran Irma Suryani Chaniago yang menduduki kursi empuk di Komisaris Independen PT Pelindo I (Persero). Dia merupakan politikus Partai NasDem.

Di BUMN sebesar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) alias BRI juga menjadi tempat mujur para pendukung Jokowi. Pada Rapat Umum Saham Luar Biasa (RUPSLB) BRI Februari 2020, Erick Thohir mengangkat kader Partai PDIP Dwi Ria Latifa dan kader Partai Hanura Zulnahar Usman sebagai Komisaris BRI.

Tak hanya BRI, di PT Bank Mandiri Tbk (Persero), Erick Thohir juga menempatkan Arif Budimanta sebagai komisaris. Pengangkatannya dilakukan pada Februari 2020. Pada Pilpres 2014 lalu, Arif juga tercatat sebagai Timses Jokowi.

Di BUMN pertambangan, Erick Thohir juga memberikan kursi Komisaris PT Inalum (Persero) ke Arya Sinulingga pada 25 November 2019. Arya sebelumnya merupakan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

Baca Juga: Daftar Relawan Jokowi yang Masuk Jajaran Komisaris BUMN, dari Ulin Yusron hingga Kang Dede

Usai Jokowi menang dan Erick Thohir menjadi Menteri BUMN, Arya Sinulingga ditarik menjadi Staf Khusus III Kementerian BUMN merangkap Komisaris Inalum.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah