Peringati Hari Maulid Nabi, Berikut Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW

- 29 Oktober 2020, 17:29 WIB
Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad SAW. //Pixabay//Matponjot

PR TASIKMALAYA - Hari ini, Kamis 29 Oktober 2020 bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal kalender hijriah, seluruh umat Muslim di dunia memperingati hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tentunya Maulid Nabi Muhammad SAW ini menjadi momen istimewa bagi umat Islam di Tanah Air.

Menurut sejarah, Nabi Muhammad SAW terlahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Bertepatan pada 20 April 571 Masehi.

Baca Juga: Wisatawan Membludak, Pemprov Jawa Barat Gelar Rapid Test Covid-19 di Sejumlah Tempat Wisata

Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah tanpa ayah, dikarenakan ayahnya yang bernama Abdullah sudah wafat.

Beberapa tahun setelah dirawat dengan ibunya yang bernama Aminah, Nabi Muhammad SAW kemudian dibesarkan oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib. Ibunya meninggal ketika Nabi Muhammad SAW berusia 6 tahun.

Dikutip dari buku "Di Balik 7 Hari Besar Islam" karya Muhammad Sholikhin, disebutkan jika perayaan maulid Nabi bermula dari kekalahan umat Islam dalam perang Salib pada abad ke-13.

Oleh karena itu, Sultan Turki Utsmani, Shalahuddin al-Ayyubi mencari cara bagaimana membangkitkan semangat jihad di kalangan umat muslim.

Baca Juga: Pernyataannya Dapat Kecaman dari Berbagai Pihak, Megawati Ilut Diserang oleh Netizen  

Salah suatu caranya yakni, umat muslim harus diingatkan kembali dengan tauladan semangat kejuangan Rasullah menegakan kalimat Allah. Maka diadakanlah sayembara penulisan kitab (buku) tentang sejarah hidup Rasullah.

Dari situ, dilihat darimana yang paling bagus dan memberi pengaruh psikis kuat pada masyarakat itulah yang dianggap sebagai pemenangnya. Setelah diseleksi, ternyata kitab sirah Nabi yang paling memikat hati umat Islam kala itu.

Selain itu, sirah tersebut juga mampu membangkitkan semangat kejuangan umat islama dalah kitab Maulid Syarif al-Anam, karya Syaikh Idris Al-Barzanji.

Hasilnya semangat jihad kembali muncul secara mengagumkan, dan umat Islam menang kembali membela hak agamanya, termasuk memasukan kembali Yerusalem ke dalam pangkuan kaum muslimin.

Baca Juga: Optimalkan Bisnis yang Dikelola UMKM di Tengah Pandemi, Kominfo Dorong Penggunaan Platform Digital 

Rasullah Muhammad SAW lahir di tengah masyarakat yang berada di puncak kebodohan nalar dan religiusitas, sehingga disebut era jahiliyyah (kebodohan), di mana kehadiran Nabi adalah untuk membawa pencerahan kembali (aufklarung atau renaissance) bagi kemanusiaan universal.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah