PR TASIKMALAYA – Presiden Joko Widodo kecewa dengan banyaknya industri asal Tiongkok yang lebih memilih Vietnam dibandingkan Indonesia dalam hal melakukan relokasi industri.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden pada 4 September 2019 silam.
Ia menyampaikan kekesalannya, pasalnya tidak ada satupun dari 33 perusahaan yang melakukan relokasi dari Tiongkok memilih Indonesia.
Baca Juga: Sindir Presiden Prancis, Menlu Malaysia: Kami Mengutuk Retorika yang Hasut Tindakan Provokatif
“Dari 33 perusahaan, sekali lagi, 33 perusahaan di Tiongkok yang ke luar, kita ulang, 23 ke Vietnam, 10 ke Kamboja, Thailand, dan Malaysia. Tidak ada yang ke Indonesia,” tegas Jokowi.
Berdasarkan keterangan yang disampaikannya, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak menarik di mata investor.
Oleh karena itu, ia berpendapat perlunya melakukan transformasi perizinan untuk memudahkan investasi masuk ke Indonesia.
Baca Juga: Ida Fauziah: Pertimbangkan Kondisi Ekonomi, Upah Minimum Tahun 2021 sama dengan Upah Tahun 2020
Di masa kepemimpinan periode keduanya, Jokowi bersama Ma'ruf Amin segera melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan merancang Rancangan Undang Undang Cipta Kerja.
Meski Indonesia terkena dampak negatif karena dibanjiri dengan produk yang berasal dari Tiongkok, Indonesia dinilai memiliki peluang untuk memanfaatkan kondisi tersebut.