Kecewa Tiongkok Relokasi ke Vietnam, BKPM Usulkan Gratis Sewa Lahan 10 Tahun Bagi Investor Asing

- 28 Oktober 2020, 16:21 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kelima kiri), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (ketiga kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (keempat kiri) berbincang saat peninjauan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa.
Presiden Joko Widodo didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kelima kiri), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (ketiga kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (keempat kiri) berbincang saat peninjauan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa. /ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/pras

PR TASIKMALAYA – Presiden Joko Widodo kecewa dengan banyaknya industri asal Tiongkok yang lebih memilih Vietnam dibandingkan Indonesia dalam hal melakukan relokasi industri.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden pada 4 September 2019 silam.

Ia menyampaikan kekesalannya, pasalnya tidak ada satupun dari 33 perusahaan yang melakukan relokasi dari Tiongkok memilih Indonesia.

Baca Juga: Sindir Presiden Prancis, Menlu Malaysia: Kami Mengutuk Retorika yang Hasut Tindakan Provokatif

“Dari 33 perusahaan, sekali lagi, 33 perusahaan di Tiongkok yang ke luar, kita ulang, 23 ke Vietnam, 10 ke Kamboja, Thailand, dan Malaysia. Tidak ada yang ke Indonesia,” tegas Jokowi.

Berdasarkan keterangan yang disampaikannya, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak menarik di mata investor.

Oleh karena itu, ia berpendapat perlunya melakukan transformasi perizinan untuk memudahkan investasi masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Ida Fauziah: Pertimbangkan Kondisi Ekonomi, Upah Minimum Tahun 2021 sama dengan Upah Tahun 2020

Di masa kepemimpinan periode keduanya, Jokowi bersama Ma'ruf Amin segera melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan merancang Rancangan Undang Undang Cipta Kerja.

Meski Indonesia terkena dampak negatif karena dibanjiri dengan produk yang berasal dari Tiongkok, Indonesia dinilai memiliki peluang untuk memanfaatkan kondisi tersebut.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x