Sindir Presiden Prancis, Menlu Malaysia: Kami Mengutuk Retorika yang Hasut Tindakan Provokatif

- 28 Oktober 2020, 14:45 WIB
Bendera Malaysia.
Bendera Malaysia. /Pixabay/Engin_Akyurt/

PR TASIKMALAYA - Setelah Palestina, Maroko, Turki dan negara-negara dengan mayoritas penduduk islam mengecam tindakan Presiden Prancis, kini giliran Pemerintah Malaysia mengutuk keras publikasi karikatur gambaran Nabi Muhammad sebagai upaya mencemari Islam.

Meski tidak secara gamblang tertuju pada Prancis, tapi statement yang dikeluarkan oleh pemerintah Malaysia tersebut jelas menohok Presiden Prancis Emmanuel Macron atas pernyataannya yang dianggap menghina Islam.

"Kami sangat mengutuk retorika yang menghasut dan tindakan provokatif yang berusaha mencemarkan nama baik agama Islam seperti yang disaksikan dunia baru-baru ini dalam bentuk pidato populis dan publikasi karikatur menghujat yang menggambarkan Nabi Muhammad," ujar Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato Seri Hishamuddin Hussein seperti dikutip Tasikamalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam Antara, Rabu, 28 Oktober 2020.

Baca Juga: Hari Pertama Libur Panjang, KM 47 Tol Cikampek Padat Merayap

Hussein menambahkan, Malaysia menjunjung tinggi kebebasan berbicara dan berekspresi masyarakat.

Negaranya memandang itu semua merupakan hak fundamental yang harus dihormati dan dijalankan dengan baik tanpa melanggar hak orang lain.

"Dalam konteks ini, untuk merendahkan dan menodai Nabi Suci Islam dan mengasosiasikan Islam dengan terorisme tentu saja berada di luar cakupan hak-hak tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Tak Merasa Bersalah, Keith Raniere Dihukum 120 Tahun Penjara untuk Pimpinan Sekte ‘Cabul’ NXIVM

Menurut Hussein, tindakan itu sangat provokatif dan tidak menghormati Islam dan lebih dari dua miliar muslim di seluruh dunia.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x