Network
PR TASIKMALAYA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie geram melihat beberapa petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ditangkap oleh polisi.
Menurutnya, ditangkapnya peringgi KAMI tidaklah pantas, apalagi jika mereka diborgol.
"Ditahan saja tidak pantas apalagi diborgol untuk kepentingan disiarluaskan," ungakapnya dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam akun Twitter pribadinya @jimlyas yang diunggah pada Jumat 16 Oktober 2020.
Baca Juga: 11 Lagu K-Pop Mengenai Kesehatan Mental, Salah Satunya Stray Kids ‘Mirror’
Ia beranggap, sebagai pengayom masyarakat, polisi seharusnya dapat lebih bijaksana dalam menegakan keadilan.
Menurutnya polisi seharusnya mencari orang yang salah.
"Sebagai pengayom warga, polisi harusnya lebih bijaksana dalam menegakkan keadilan dan kebenaran. Carilah orang jahat, bukan orang salah atau yang sekedar 'salah'," tulisnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Love Story Taylor Swift Dilengkapi Terjemahan Bahasa Indonesia, Awas Baper!
Sebelumnya, diketahui sebanyak 8 petinggi KAMI ditangkap polisi terkait isu aksi penolakan demonstrasi Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja.
Penangkapan tersebut berkaitan dengan dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang dilakukan oleh para petinggi KAMI.
Anggota Komite Eksekutif KAMI, Syahganda Nainggolan ditangkap polisi. Tak hanya itu, petinggi KAMI lainnya yang juga ditangkap adalah Jumhur Hidayat, Anton Permana, dan seorang penulis sekaligus eks caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kingkin Anida.
Baca Juga: NCT 127, Stray Kids, hingga Kang Daniel Mengisi Line-up Musisi Pertama Asia Artist Awards 2020
Diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, Jumhur dan Syahganda serta sejumlah anggota KAMI ditampilkan dalam acara konferensi pers di Bareskrim Polri, Kamis 15 Oktober 2020.
Mereka tampak menggunakan baju tahanan yang berwarna oranye dengan tangan yang diborgol.***
