Akhirnya, Vaksin Covid-19 dari Tiongkok Bakal Tiba Bulan November

- 12 Oktober 2020, 17:42 WIB
Seorang dokter menunjukan vaksin Sinovac.* /AP/Eraldo Peres/
Seorang dokter menunjukan vaksin Sinovac.* /AP/Eraldo Peres/ /

PR TASIKMALAYA – Rombongan Pemerintah Indonesia bertolak ke Tiongkok untuk memastikan ketersediaan vaksin yang akan diimpor ke Indonesia.

Hal itu merupakan salah satu upaya pemerintah mengatasi pandemi Covid-19. Dikabarkan pula jika vaksin Covid-19 dari Tiongkok ini direncanakan tiba di Indonesia pada November mendatang.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir telah bertemu dengan pimpinan perusahaan produsen vaksin untuk memfinalisasi pembelian vaksin.

Baca Juga: Menlu Tiongkok Dukung Indonesia jadi Manufacturing Hub untuk Vaksin di Asia Tenggara

Ada tiga produsen yang didatangi yaitu Cansino, G24/Sinopharm dan Sinovac. Ketiga perusahaan tersebut sudah masuk tahap akhir dalam uji klinis.

Untuk jumlah vaksin yang disanggupi oleh masing-masing perusahaan beragam, bergantung dari kapasitas produksi dan komitmen kepada pembeli lain.

Rinciannya, Cansino menyanggupi 100 ribu vaksin (single dose) pada November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk 2021.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Hengkang dari Demokrat, Ruhut Sitompul: Ya Baguslah, Terima Kalau Dia Mundur

Kemudian, Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 juta dosis mulai datang pada November 2020.

Sementara itu, Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020.

Sinovac akan mengirim 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.

Baca Juga: Hasil Pertemuan Indonesia-Tiongkok, Vaksin Covid-19 Dipastikan Tersedia November

Sedangkan untuk 2021, Cansino mengusahakan penyediaan 20 juta (single dose), Sinopharm 50 juta (dual dose), dan Sinovac 125 juta (dual dose).

Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi. Sementara, dual dose dibutuhkan dua kali vaksinasi untuk satu orang.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan vaksinasi di Indonesia nantinya dilakukan secara bertahap.

Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Armenia-Azerbaijan Diwarnai Aksi Saling Tuduh

Vaksinasi tahap awal ini akan diberikan kepada tenaga medis dan para medik. Lalu Pelayanan publik, TNI/Polri dan tenaga pendidik.

“Pada tahap awal, kami akan memberikan prioritas vaksin kepada mereka yang di garda terdepan, yaitu medis dan paramedik, pelayanan publik, TNI/Polri, dan seluruh tenaga pendidik,” kata Terawan dalam siaran persnya, Jakarta, Senin, 12 Oktober 2020.

Sejak akhir September 2020, Kementerian Kesehatan telah melaksanakan pelatihan vaksinasi kepada tenaga kesehatan tentang tata cara vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Senin, 12 Oktober 2020: PSBB Transisi Jakarta Buat Rupiah Menguat

Selain itu, pihaknya sudah memastikan kesiapan fasilitas kesehatan di Indonesia. Sehingga jika vaksin tersebut sudah tiba di Indonesia akan segera dilakukan simulasi di beberapa puskesmas.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x