Kesepakatan Gencatan Senjata Armenia-Azerbaijan Diwarnai Aksi Saling Tuduh

- 12 Oktober 2020, 16:11 WIB
Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang memisahkan diri di dalam Azerbaijan tetapi dijalankan oleh etnis Armenia dan didukung oleh Armenia [Handout / Kementerian Pertahanan Azerbaijan / AFP]
Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang memisahkan diri di dalam Azerbaijan tetapi dijalankan oleh etnis Armenia dan didukung oleh Armenia [Handout / Kementerian Pertahanan Azerbaijan / AFP] /

PR TASIKMALAYA - Setelah menyepakati gencatan senjata dalam pertemuan yang digelar di Moskow beberapa waktu lalu, Azerbaijan dan Armenia kini saling menuduh melakukan pelanggaran serius dan kejahatan terhadap warga sipil.

Gencatan senjata yang ditengahi Rusia, yang dicapai setelah perundingan yang digelar di Moskow dimaksudkan untuk menghentikan pertempuran.

Hal itu dimungkinkan untuk pasukan etnis Armenia di Nagorno-Karabakh dan pasukan Azeri untuk menukar tahanan dan korban perang.

Baca Juga: SBY Dituding Bayar Pendemo di Aksi Tolak UU Ciptaker, PDIP: Mending Uangnya Buat Project Lagu

Pembicaraan tersebut merupakan kontak diplomatik pertama antara keduanya sejak pertempuran di daerah pegunungan itu memuncak pada 27 September 2020 lalu.

Pertempuran tersebut menewaskan ratusan orang. Nagorno-Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi dihuni dan diatur oleh etnis Armenia.

Kini diketahui kedua belah pihak saling menuduh satu sama lain telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Baca Juga: Upaya Pengadaan Vaksin Covid-19, Menlu RI Sengaja Pergi ke Inggris dan Swiss

Azerbaijan, yang membuat klaim serangan pertama sejak gencatan senjata mengatakan, pihaknya telah melakukan serangan udara terhadap resimen etnis Armenia, yang menimbulkan kerugian besar. Namun kabar dan klaim tersebut belum dapat dikonfirmasi hingga saat ini.

Seorang juru bicara pemimpin Nagorno-Karabakh mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak memiliki informasi tentang dugaan serangan tersebut.

Sebelumnya pada hari Minggu, Azerbaijan menuduh Armenia melakukan penembakan besar-besaran di daerah pemukiman di Ganja, kota terbesar kedua, pada dini hari, dan menghantam sebuah gedung apartemen.

Baca Juga: Taman Impian Jaya Ancol Kembali Dibuka, KTP Luar Jakarta Bisa Masuk dan Daftar secara Daring

Turki meminta Rusia untuk menekan Armenia agar mematuhi gencatan senjata Nagorno-Karabakh

Kantor Kejaksaan Agung Azeri mengatakan sembilan orang tewas dan 34 luka-luka dalam serangan  tersebut.

Seorang fotografer Reuters di Ganja melihat petugas penyelamat membawa satu orang mati dari reruntuhan gedung apartemen pada Minggu, 10 Oktober 2020 pagi.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x