Menristek Colek PT Bio Farma, Produksi Vaksin Merah Putih Covid-19 Harus Manjur

- 6 Oktober 2020, 07:11 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona.
Ilustrasi vaksin virus corona. /PMJ News

PR TASIKMALAYA - Menteri Riset dan Teknologi memberikan tanggapan soal proses pengembangan vaksin Merah Putih Covid-19 oleh PT Bio Farma.

Menristek Bambang PS Brodjonegoro berharap, vaksin yang dikembangkan harus semanjur mungkin untuk membangun antibodi tubuh melawan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Targetnya semanjur mungkin dan bisa membangkitkan antibodi penerima vaksin melawan paparan virus Covid-19,” kata Menristek Bambang Senin, 5 Oktober 2020.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 6 Oktober 2020: akan Cerah Berawan Sepanjang Hari

Ia menjelaskan, vaksin merah putih menggunakan isolat virus yang bertransmisi di Indonesia. Vaksin itu dikembangkan dengan platform subunit protein rekombinan.

Bibit vaksin Merah Putih itu sedang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dengan menggunakan isolat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang beredar di Indonesia.

Peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wien Kusharyoto mengatakan, tingkat efikasi atau kemanjuran dari vaksin Covid-19 yang dikembangkan Indonesia sebaiknya 70 persen untuk kemudian dipakai secara massal.

Baca Juga: Berikan 8 Catatan Kritis RUU Cipta Kerja, Fraksi PAN: itu Perlu Diperdalam Lebih Lanjut

"Sebetulnya lebih bagus kalau di atas 70 persen tapi dari FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mereka mengatakan kalau seandainya efektivitasnya 50 persen maka itu bisa lanjut ke tahap berikutnya," ujar Wien.

Vaksin dikatakan efektif apabila bisa merangsang respon tubuh untuk menghasilkan antibodi untuk melawan kuman penyakit seperti virus atau bakteri.

Menurut Wien, jika tingkat efikasi atau kemanjuran vaksin Covid-19 yang dikembangkan Indonesia itu di atas 70 persen, maka dapat mencapai kekebalan populasi atau "herd immunity".

Baca Juga: RUU Cipta Kerja Akan Disahkan , FRI: Pemerintah Khianati Rakyat
 
"Kalau misalnya 70 persen berarti kalau keseluruhan divaksinasi seluruh penduduk di Indonesia maka 70 persen di antaranya anggap saja kemudian terlindungi, terproteksi dari penyakitnya itu sudah cukup untuk memperoleh herd immunity," tuturnya.

Jika sudah disuntik vaksin dan terbangun kekebalan tubuh, maka aktivitas di tengah masyarakat diharapkan bisa berjalan lebih aman dan produktif.

Wien menuturkan, vaksin Covid-19 yang diciptakan harus efektif, aman, dan tidak menimbulkan efek samping.

Baca Juga: Ingin Cicipi Makanan dengan Citarasa Khas Korea? Kamu Bisa Datangi 4 Kedai di Tasikmalaya ini!

"Tujuh puluh persen itu berarti efektif, aman dan tidak menimbulkan efek samping kalaupun menimbulkan efek samping pengennya bisa ditolerir sebagai contoh beberapa vaksin menimbulkan seperti pusing, sedikit mual," ujarnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah