Tak Jarang Jatuhkan Korban Jiwa, Komnas HAM Desak Aparat Ungkap Kasus Politik Kekerasan

- 5 Oktober 2020, 20:00 WIB
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).*
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).* /Dok. Istimewa

PR TASIKMALAYA – Sepanjang tahun 2019, Komnas HAM mencatat adanya politik kekerasan. Kekerasan yang terjadi seperti kekerasan verbal yang berujung pada jatuhnya korban jiwa.

Kasus kekerasan yang diminta diungkap di antaranya kasus bentrokan di depan Bawaslu yang terjadi pada tanggal 21-23 Mei 2019.

Kasus kekerasan tersebut menewaskan 10 orang warga. Oleh Karena itu, Komnas HAM meminta aparat untuk segera mengungkap dengan tuntas kasus tersebut.

Baca Juga: Dapat Rekomendasi dari Kemenperin, Jokowi Izinkan Impor Langsung Garam untuk Industri Pangan

“Proses dan hasil pemilihan umum pada 2019 yang telah menghasilkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2021, ternyata disikapi secara tidak bijaksana, sehingga meletus Peristiwa 21-23 Mei 2019 yang melanda sebagian wilayah di ibu kota negara, dan beberapa kota lainnya,"  ujar Ahmad Taufan Damanik selaku Ketua Komnas HAM.

Pada peristiwa itu, Komnas HAM RI mencatat 10 orang yang meninggal. Sembilan di antaranya karena terkena peluru tajam.

Di samping itu, ratusan orang luka-luka dan terjadi kerusakan yang parah atas infrastruktur politik. Komnas HAM RI terus mendesak supaya aktor atas peristiwa tersebut ditemukan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Baca Juga: Guna Dukung Teknologi Artificial Intelligence, India Kembangkan Fasilitas Komputasi

Selain itu, Taufan juga menyoroti unjuk rasa yang terjadi di berbagai daerah yang menolak revisi UU KPK yang berakhir pada kekerasan, bahkan mengakibatkan korban jiwa di Jakarta maupun di Kendari Sulawesi Tenggara.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x