Dirgahayu Ke-75, Berikut Sejarah TNI dari Awal Dibentuk Hingga Saat ini  

- 5 Oktober 2020, 15:28 WIB
Poster Ucapan selamat HUT TNI dari Kementerian Pertahanan.
Poster Ucapan selamat HUT TNI dari Kementerian Pertahanan. /Twitter @kemhan_ri/

 

PR TASIKMALAYA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu merayakan hari jadinya setiap tanggal 5 Oktober.

Di tahun ini, TNI merayakan HUT ke-75 dengan kondisi dan situasi yang berbeda yakni ditengah pandemi Covid-19.

Melewati perjalanan panjang hingga tiba di usia 75 tahun ini, TNI
sendiri memiliki sejarah panjang sejak meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Baca Juga: Diklaim Bisa Bantu Lawan Kekuatan Barat, Pangkalan Militer Rusia di Suriah Punya Peranan Penting

Adapun tanggal 5 Oktober yang dipilih sebagai waktu peringatan penting dan dijadikan sebagai Dirgahayu TNI adalah waktu Tentara Keamanan Rakyat atau TKR pada 5 Oktober 1945.

Selain itu, ada sejumlah momentum bersejarah lainnya yang mengisi perjalanan TNI yang belum diketahui para pemuda dan pemudi Indonesia saat ini.

Diketahui, sebelum bernama TNI seperti saat ini, ada beberapa nama yang dijadikan pengenal keberadaan TNI, seperti ABRI atau Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Baca Juga: Covid-19 Masuki Area Pondok Pesantren, Ganjar Minta Penanganan Khusus

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kronologis serta sejarah TNI,
berikut ini petikan sejarah penting TNI mulai awal pembentukannya
hingga seperti saat ini.

1. Berawal dari TKR

Walaupun 5 Oktober ditetapkan sebagai ulang tahun TNI, namun sejatinya baru sejak 1959 tanggal tersebut mulai diperingati sebagai HUT TNI.

Adapun pemilihan tanggal 5 Oktober tersebut diadasarkan pada waktu dibentuknya TKR, tepatnya 5 Oktober 1945.

Baca Juga: Naik SUV Hitam, Donald Trump Sapa Pendukung saat Masih Positif Covid-19

Sebenarnya TKR sudah dirintis sejak 23 Agustus 1945 tapi dengan nama berbeda, yakni BKR atau Badan Keamanan Rakyat.

Adapun tujuan dari dibentuknya BKR yakni demi menjaga kedaulatan Indonesia setelah meraih kemerdekaan.

Saat itu, posisi BKR masih di bawah komando Komite Nasional Indonesia (KNI), organisasi ini ada di tiap daerah.

Baca Juga: 8 Tips Agar Selalu Bahagia saat Pandemi Covid-19, Salah Satunya Berjemur

2. Disetujui Presiden Soekarno

Ide tentang pendirian wadah militer dalam bentuk tentara nasional
mulai muncul. untuk meningkatkan fungsi BKR menjadi lebih luas.

Disepakati oleh mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA), Heiho dan KNIL yang dulunya tergabung dalam BKR.

Presiden Soekarno yang lebih memilih jalan diplomasi daripada peperangan sempat tak merestui keinginan tersebut.

Akan tetapi, ia pun merestui pembentukan angkatan perang yang diberi nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945.

Baca Juga: Garam Rakyat Bakal Dapat Sentuhan Teknologi dari Pemerintah

3. Kepala Staf TKR Pertama

Selain dilatarbelakangi oleh keinginan dan inisiatif warga Indonesia
yang membutuhkan wadah militer, pembentukan TKR juga dilatarbelakangi oleh kedatangan tentara sekutu ke Indonesia.

TKR pada saat itu menjadi angkatan perang pertama yang dibentuk oleh Pemerintahan Indonesia.

Pada saat itu, Mantan Perwira KNIL Mayor Oerip Soemohardjo ditunjuk untuk menjadi Kepala Staf dan mengordinasi keberadaan TKR.

Baca Juga: YGTP Kota Sorong Bantu Kelompok Usaha di Tengah Pandemi Covid-19

Oerip Soemohardjo langsung mendirikan Markas Besar Umum di Yogyakarta sebagai markas tertinggi TKR.

Selanjutnya, dibentuklah TKR Jawatan Penerbangan untuk melengkapi sektor udara dan BPR Laut juga turut mengubah namanya menjadi TKR Laut.

3. TKR Menjadi TRI

Pada 7 Januari 1946, nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (TKR).

Di tahun yang sama, nama itu kemudian berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk menunjang standar organisasi militer internasional.

Baca Juga: Kondisi Dikabarkan Memburuk, Dokter sebut Trump Tak Memungkinkan Ikut Kampanye

4. Lahirnya TNI

Demi menyatukan barisan-barisan bersenjata lain ke dalam wadah militer nasional, nama TRI diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 15 Mei 1947.

5. Menjadi ABRI

Selanjutnya, di tahun 1962, upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi di bawah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Penyatuan ini dilakukan untuk efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.

Situasi Indonesia yang memanas pada akhir abad ke-20 juga mempengaruhi keberadaan ABRI. Pada 1 April, ABRI resmi berpisah dengan Polri.

Baca Juga: Psikolog: Berpikir Positif Dapat Menjaga Imunitas Tubuh di Masa Pandemi

6. Kembali Jadi TNI

Pada 1 April 1999 beredar berita bahwa terjadi pemisahan yang menandai terjadinya pelimpahan wewenang atas pembinaan operasional Polri dan Mabes Polri dari Mabes ABRI ke Departemen Pertahanan dan Keamanan.

Seiring dengan pemisahan ini, nama ABRI pun kembali menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Nah, demikian sejarah TNI dari TKR hingga besar seperti sekarang, Selamat HUT ke 75 TNI 5 Oktober 2020, Dirgahayu TNI. ***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah