PR TASIKMALAYA – Peningkatan angka pasien terinfeksi Covid-19 di area pondok pesantren, menjadi perhatian khusus dari pemerintah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpendapat, perlu adanya penerapan protokol kesehatan khusus bagi klaster pondok pesantren.
Protokol kesehatan ini perlu kerja sama pemerintah, dengan para ulama , dan pengasuh dalam setiap penanganan klaster Covid-19 di pondok pesantren.
Baca Juga: Anies Baswedan Dikabarkan Tengah Dirawat, Wagub DKI Jakarta Buka Suara
“Kuncinya ada di para kyai, nyai, sesepuh, kemudian peran kemenag menjadi penting, ulama bertemu untuk sama-sama buat aturan protokol di pesantren.
“Nah, setelah itu nanti akan kita ketahui kekuranganya apa. Ya mari pemerintah membantu, maka butuh kerja sama, antara pengelola ponpes dengan pemerintah,” kata Ganjar dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Ganjar berpendapat, potensi penyebab penularan Covid-19 juga penting untuk diketahui oleh mayarakat di lingkungan pondok pesantren. Sehingga dibutuhkan kader yang dilatih untuk memberi edukasi, dan menambah literasi.
Baca Juga: Bukannya Karantina, 33 Remaja di Bogor Asik Gelar Pesta Narkoba di Sebuah Villa
Selain itu, munculnya ketakutan dari masyarakat pesantren mengenai stigma orang yang terpapar Covid-19 juga harus diubah.
“Ini penting, karena kalau enggak akan menjadi keresahan. Maka kita mesti jaga perasaan, dan kepada para ulama – ulama, memang penting untuk kita bicara,” tambahnya.