Polemik Peran BIN atas Penanganan Covid-19 di Indonesia, Penugasan Datang Langsunng dari Jokowi

- 29 September 2020, 07:20 WIB
Joko Widodo.*
Joko Widodo.* /Instagram/@jokowi/

PR TASIKMALAYA – Peran Badan Intelijen Negara (BIN) dalam penanganan Covid-19, menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat.

Padahal, terlibatnya BIN dalam mengatasi Covid-19 telah diminta langsung oleh Jokowi sejak bulan Maret lalu.

“Setiap ditemukan klaster baru tim reaksi cepat kita pasti langsung masuk dibantu intelijen BIN, Polri, dan TNI. Saya ambil contoh pasien 01 dan 02 setelah kita ketahui yang bersangkutan dalam 2 hari saya sudah dapat 80 nama yang berada di klaster ini dari tim reaksi cepat yang kita miliki, maka Kementerian Kesehatan dibantu intelijen BIN dan intelijen di Polri mendapatkan nama-nama itu meski kita juga tahu, virus memiliki kecepatan penyebaran yang sangat cepat,” ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: Ramai Tagar #TerimaksihBIN. Bentuk Dukungan Masyarakat kepada BIN yang Terlibat Atasi Covid-19

Selain itu, Jokowi mengingatkan tim reaksi cepat bertugas untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Untuk reaksi cepat mencegah virus lebih besar serius kita lakukan pelacakan dari klaster kasus 01 dan 02, membuahkan hasil dari 80 orang lalu turun 10 orang dan bisa dilacak ada 4 orang dari klaster itu yang positif Covid-19, pengawasan dan isolasi pasien suspect juga terus dilaksanakan,” jelas Jokowi.

Kepala BNPB Doni Monardo ditunjuk sebagai pemimpin tim cepat, serta menyiagakan rumah sakit tipe A.

Baca Juga: Denny Siregar Tolak Deklarasi KAMI, Tengku Zulkarnain: Belajar Demokrasi Apa Tidak?

Selain tim cepat, ada juga tim untuk menjaga 135 pintu masuk negara baik di darat, laut, udara dengan mengerjakan protokol kesehatan dan keamanan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x