Demi Penelitian untuk Penanganan Covid-19, Lebih dari 1.000 Wanita di Dunia Telah Sumbangkan ASI

- 28 September 2020, 13:37 WIB
Ilustrasi ibu menyusui.
Ilustrasi ibu menyusui. /PIXABAY/



PR TASIKMALAYA - Di tengah gencarnya penelitian tentang vaksin untuk mengatasi permasalahan virus SARS-CoV2, kini dikabarkan lebih dari 1.000 perempuan di seluruh dunia telah mendaftar untuk menyumbangkan air susunya (ASI) dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keterkaitan yang menarik, antara ASI dan pengobatan virus Covid-19.

Ramainya kabar tersebut berkaitan dengan penelitian yang dilakukan para ahli saat ini yang sedang meneliti apakah ASI dapat menjadi obat manjur untuk mengobati Covid-19 yang mematikan atau tidak.

Sampai sekarang ASI belum pernah diteliti atau dikaji dalam upaya penyembuhan berbagai virus seperti SARS atau virus MERSA.

Baca Juga: Inilah Tentang Avigan, Obat yang Menjadi Upaya Pemerintah Akhiri Pandemi Covid-19

ASI dengan berbagai manfaatnya, disebut sebagai salah satu asupan paling bergizi untuk bayi.

ASI mengandung beberapa antibodi, yang membantu bayi yang sedang tumbuh melawan virus, kuman penyebab penyakit dan juga mengurangi risiko infeksi lain, termasuk alergi.

Diketahui juga, ASI mengandung kolostrum, yang kaya protein. Protein sendiri merupakan zat yang membantu tumbuh kembang bayi. Ditambah ASI merupakan makanan steril atau alami dan bebas dari bahaya apa pun.

Baca Juga: Inilah Tentang Avigan, Obat yang Menjadi Upaya Pemerintah Akhiri Pandemi Covid-19

Oleh karena itu, para peneliti menganggap bahwa ASI adalah pilihan yang baik dalam riset. Para ilmuwan sekarang mencoba mempelajari efek yang sama, mengingat antibodi dalam ASI dapat melindungi secara optimal terhadap penyakit karena hanya berasal dari darah.

Secara fakta, ASI memang memberikan perlindungan dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh manusia khususnya jangka pendek. 

Ibu menyusui sudah mampu memproduksi antibodi yang manjur melawan flu dan
penyakit menular lainnya, yang kemudian diteruskan ke bayi.

Untuk hal yang sama, sampel ASI yang diujicoba tengah diperiksa untuk mencegah penularan Covid-19, daya tahan tubuh serta antibodi yang ada dalam ASI tersebut.

Baca Juga: Inilah Beberapa Fakta Pajak Mobil Baru 0 Persen yang Diajukan Menperin kepada Sri Mulyani

Peneliti utama Rebecca Powell, yang berada di Kota New York, Amerika Serikat, yang mana wilayahnya menjadi pusat penyebaran penyakit Covid-19, percaya bahwa menyusui mungkin dapat menyelamatkan banyak anak dari penyakit Covid-19 sejauh ini.

Wanita menyusui mungkin telah mengembangkan antibodi sebagai respon terhadap virus Covid-19, yang sekarang diteruskan ke ASI terhadap anak-anak mereka.

Selain itu, tambahan ASI yang kaya nutrisi juga dapat membantu melawan beberapa efek samping lain yang terkait dengan gejala Covid-19.

Hingga sekarang, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa Covid-19 dapat ditularkan dari ibu ke bayinya melalui ASI.

Baca Juga: Sakit Gigi Sangat Menyiksa? Lakukan Pijatan di 5 Area ini untuk Meredakan Sakitnya  

Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, seseorang disarankan untuk melakukan tindakan sanitasi sekaligus menghindari kontak dengan orang sakit dan membatasi kontak
dekat dengan bayi bila Anda terserang Covid-19.

Seorang peneliti dalam kajian riset imunologinya menyebutkan, bahwa ASI memiliki indikasi dapat digunakan sebagai obat Covid-19. Ilmuwan pun berharap ASI dapat mencegah pandemi Covid-19 di masa depan.

Sekedar informasi, di seluruh dunia beberapa fasilitas medis juga mencoba melakukan tes antibodi untuk melihat apakah seseorang lebih rentan terhadap infeksi Covid-19 dan kemampuannya untuk melawan penyakit.

Baca Juga: Bikin Bangga! Game Buatan Indonesia Memenangkan Kategori Best Art di Ajang Internasional

Dengan cara yang sama, terapi plasma penyembuhan juga digunakan untuk mentransfer plasma dari orang yang sehat dan sembuh ke orang yang  sakit untuk melawan virus Covid-19.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x