"Kalau dibilang putranya meninggal kan orang tua manapun pasti syok. Jadi dengan informasi sakit, lalu meninggal itu, kan toh tidak ada yang ditutup-tutupi kok, semua dibuka," ucap Agus menambahkan.
Adapun pemberitaan sebelumnya melalui pernyataan Polda Jawa Barat, menyatakan bahwa kematian Bripda IDF merupakan hasil dari kelalaian pelaku sebagai anggota Densus 88 Antiteror.
Hal itu disampaikan langsung oleh pihak Polres Bogor yang telah melakukan gelar perkara dengan menyampaikan fakta-fakta terhadap keluarga korban yang diundang dalam kegiatan tersebut.***