Di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global, Pendapatan Indonesia Capai Rp1.000,5 T per April

- 31 Mei 2023, 11:10 WIB
Ilustrasi ekonomi Indonesia.
Ilustrasi ekonomi Indonesia. /Pixabay/Gerd Altmann/

PR TASIKMALAYA - Kabar baik datang dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang mencatatkan realisasi pendapatan negara tembus Rp1000,5 triliun pada April 2023.

Pendapatan ini mencapai 40,6 persen dari target APBN dengan angka pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu 17,4 persen.

“Perkembangan APBN sampai April 2023 masih terjaga dengan baik,” ujar Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Penerimaan Negara, Oza Olavia saat membahas Asset & Liabilities Commite (ALCO) Regional Nusa Tenggara Barat, di Mataram, Selasa 30 Mei 2023, dikutip dari ANTARA.

Sementara itu, Oza Ozlavia menambahkan bahwa  pengeluaran negara lewat belanja negara sudah mencapai Rp765,8 triliun atau sekitar 25.0 persen dari APBN per April 2023. Angka tersebut menunjukan pertumbuhan sekitar 2,0 persen.

Baca Juga: Profil dan Fakta Menarik 6 Member BOYNEXTDOOR, Boy Grup Pertama KOZ Entertainment Milik ZICO

Oleh sebab itu, terdapat surplus APBN sejumlah Rp234,7 triliun atau sekitar 1,12 perse dari Produk Domestik Bruto (PDB) Negara.

Staf Ahli Kementerian Keuangan itu menyebutkan bahwa sumber penerimaan negara dalam pencatatan APBN itu berasal dari pajak dan kegiatan bukan pajak.

Sampai April ini, penerimaan pajak tembus Rp688,15 triliun yang terdiri dari pajak penghasilan (PPh) pajak non migas sebesar Rp410,92 triliun, pajak pertambahan nilai (PPn) dan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) senilai Rp239,98 triliun.

Adapun pajak bumi dan bangunan (PBB) serta pajak lainnya tembus diangka Rp4,92 triliun dan PPh minyak dan gas (migas) mencapai nilai Rp32,33 triliun.

Baca Juga: Gagal Membawa Juara, Jude Bellingham Justru Jadi Pemain Terbaik Bundesliga

“Penerimaan pajak masih tumbuh positif meskipun melambat dibandingkan tahun sebelumnya karena penurunan harga mayoritas komoditas utama dan penurunan ekspor impor,” ujar Oza.

Sementara itu, untuk penerimaan kepabeanan (Bea) dan cukai nilainya menembus angka Rp94,50 triliun atau sebesar 31,17 persen dari target APBN 2023. Angka tersebut ternyata turun sebesar 12,81 persen.

Dari sisi penerimaan negara bukan pajak(PNBP), lanjut Oza, nilainya mencapai Rp217,8 triliun sampai April 2023 ini. Angka tersebut tumbuh sebesar 22,8 persen. Pencapaian PNBP tersebut sudah mencapai sekitar 50 persen dari target APBN, tepatnya berada diangka 49,3 persen dari target APBN.

Capaian PNBP tersebut berasal dari adanya peningkatan dalam sektor sumber daya alam non migas dan pendapatan negara dipisahkan dari pendapatan badan lauanan usaha (BLU).

Baca Juga: Jadwal Comeback 10 Grup Kpop pada Juni 2023, Ada Stray Kids hingga ATEEZ

Oza menambahkan bahwa kondisi geopolitik yang dapat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian Indonesia masih terus diperhatikan. Adanya tekanan global, kerentanan perbankan Amerika Serikat, ataupun adanya kontraksi manufaktur global, akan menjadi perhatian dan akan diwaspadai oleh pemerintah.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x