Hari Peringatan Supersemar, dari Soekarno ke Soeharto

- 11 Maret 2023, 10:42 WIB
Simak sejarah singkat di balik peringatan Hari Super semat atau Hari Surat Perintah Sebelas Maret dari Soekarno ke Soeharto.
Simak sejarah singkat di balik peringatan Hari Super semat atau Hari Surat Perintah Sebelas Maret dari Soekarno ke Soeharto. /Tangkapan layar / YouTube Netra Sejarah Nusantara

PR TASIKMALAYA – Di Indonesia, setiap tanggal 11 Maret diperingati sebagai Hari Supersemar. Supersemar, kependekan dari Surat Perintah Sebelas Maret, merupakan surat yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno pada 11 Maret 1966.

Supersemar ini menjadi salah satu penanda transisi dari Orde Lama yang dipimpin Soekarno ke Orde Baru yang dipimpin Soeharto. Oleh karena itu, momen tersebut termasuk momen bersejarah di Indonesia.

Seperti diceritakan dalam buku Sejarah Surat Perintah 11 Maret 1966 yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, terbitnya Supersemar ini berkaitan dengan keadaan Indonesia di akhir masa pemerintahan Soekarno, termasuk Gerakan 30 September (G30S).

Pada saat itu, Partai Komunis Indonesia (PKI) dituding sebagai dalang dari pembunuhan jenderal di peristiwa G30S. Hal tersebut pun menimbulkan amarah dari kelompok anti-komunis. Aksi-aksi demonstrasi pun dilakukan.

Baca Juga: Kenali KUR Mandiri, Dapatkan Modal untuk Kembangkan UMKM Anda!

Demonstrasi tersebut semakin menjadi ketika inflasi di Indonesia mencapai 600 persen.

Salah satu aksinya pada Januari 1966 melayangkan 3 tuntutan yang dikenal dengan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Isi Tritura yaitu bubarkan PKI, turunkan harga/perbaikan ekonomi, dan retool kabinet Dwikora.

Lalu pada Maret 1966, aksi demonstrasi kembali terjadi.

Di sisi lain, dialog antara Soekarno dan Soeharto telah terjadi pasca G30S. Namun terdapat perbedaan pandangan dalam dialog-dialog tersebut.

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Kemendikbud ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x