Network
PR TASIKMALAYA – Ahli Psikolog, Liza Marielly Djaprie mulai ungkap hal lain soal Bharada E dari sisi kepribadian dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J.
Liza menyebutkan bahwa Bharada E adalah seseorang yang cenderung suka menghindar dari namanya Konflik.
Pernyataan Liza tersebut, disampaikan saat penasihat hukum Bharada E Ronny Talapessy memberikan pernyataan kepada dirinya.
Ronny menanyakan kepada Liza apakah Bharada E adalah sosok yang tidak bisa memilih saat diberikan suatu pilihan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Bagaimana Bentuk Pusar Anda? Pilih dan Temukan Rahasia Karakter yang Sebenarnya
Ditambah lagi, Ronny juga meminta penjelasan Liza berdasarkan ilmu psikologi dari kasus yang dialami Bharada E.
“Kalau dikatakan oleh penasihat hukum apakah ada situasi keluarga atau ‘doktrin keluarga’ yang menyebabkan Richard Eliezer tumbuh menjadi individu yang patuh, sebenarnya saya tidak melihat itu dari diskusi dengan orang tua, dari diskusi dengan Richard juga,” ujar Liza yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.
Liza memaparkan jika Bharada E atau Eliezer lebih suka menghindari konflik apapun itu situasinya, serta Eliezer lebih permisif.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Bagaimana Bentuk Pusar Anda? Pilih dan Temukan Rahasia Karakter yang Sebenarnya
“Hasil pertama karakternya Richard yang memang lebih permisif dan lebih menghindari konflik. Yang kedua observasinya dia pada lingkungan,” tutur Liza.
Liza menceritakan jika ada proses analisa yang dimana Bharada E bisa menjadi orang yang baik karena lingkungan dari keluarga nya.
Uniknya, Liza mencoba paparkan dari sisi agama soal bagaimana karakter Bharada E terbentuk dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Tes IQ: Temukan 3 Perbedaan dari Gambar Adik dan Kakak Ini, Berarti Kamu Orang yang Teliti
“Kemudian dari sisi agama juga dia cenderung banyak mendengar bahwa anak patuh pada orang tua. Jadi itu semakin terasa, bibitnya sudah ada. Tapi kemudian itu semakin terasa dalam pengalaman dia sehari-hari,” kata Liza.
Di lain hal, Liza juga beberkan hasil tes Anamnesa soal Bharada E yang diketahui memiliki tingkat kejujuran yang cukup tinggi.
“Kita juga melakukan Anamnesa. Anamnesa itu adalah wawancara. Jadi anamnesa itu ada yang auto langsung dengan individunya dalam hal ini adalah Richard. Ada juga alloanamnesa yaitu dengan orang tuanya.
Gestur yang sedang berbohong atau tidak benar, mana gestur yang mengatakan kejujuran. Kemudian setelah itu kita cross check dengan pihak orang tua. Walaupun di waktu dan tempat yang berbeda, tetapi dua-duanya kurang lebih mengatakan hal yang sama,
Semua ada tanda-tanda yang menunjukkan ada tingkat kejujuran yang cukup tinggi, dalam arti ceritanya runut,” ungkap Liza.
Walaupun, Liza sempat melihat kondisi Bharada E untuk pertama kali pada 15 Agustus 2022 dalam kondisi down pasca penembakan yang menewaskan Brigadir J.***
