"Ini orang baik, paling pinter di Bareskrim," kata Deolipa Yumara pada konferensi pers yang digelar 13 Agustus 2022.
Pesan tersebut diketahui sampai pada 7 Agustus 2022.
Deolipa menilai pesan tersebut menjadi salah satu bukti di mana seorang jenderal diduga terlibat dalam pencabutan kuasa Bharada E.
Kemudian Deolipa menilai bahwa adanya pesan ini mengindikasikan intervensi.
Baca Juga: Eks Pengacara Bharada E Minta Fee Rp15 T, Deolipa Yumara: 5 Hari Kerja Nggak Tidur-tidur
"Jadi ada ini, tapi saya tolak (mencabut kuasa) karena ini intervensi kan namanya," ujarnya.
Deolipa menambahkan bahwa seharusnya demi menegakkan keadilan dan hukum, tidak ada intervensi seperti ini.
"Kita sama-sama penegak hukum," tandasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, polemik pencabutan kuasa Bharada E ini menuai sejumlah tanda tanya publik.