Stok pangan di pasaran menurut Wafdan saat ini tersedia cukup, bahkan stok beras di beberapa pedagang mencukupi untuk beberapa minggu kedepan.
Pada pedagangpun memiliki stok di gudang dalam jumlah banyak. Demikian juga dengan stok daging, terigu, minyak goreng, telur dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya.
Namun meski begitu, pedagang beras justru mengeluh karena penjualan menjadi menurun, dipicu oleh musim panen yang baru uda pekan usai dan banyak bantuan dari pemerintah untuk warga.
“Pengaruh bantuan beras atau pangan non tunai ini tinggi ke pedagang beras mah. Bisa lesu berminggu-minggu apalagi sekarang bantuan pangan untuk masyarakat jelang lebaran ini datang dari mana-mana tidak hanya dari pemerintah namun juga dari partai dan kepolisian,” ujar Endang salah seorang pedagang beras.
Baca Juga: Sidak ke Pasar Cikurubuk, Tim Satgas Pangan Tasikmalaya Pastikan Pegadang Bebas dari Daging Babi
Sekarang ini ada keluarga yang punya stok beras bantuan hingga 25 kg dan pada akhirnya mereka bisa dua minggu tidak membeli beras.
Oleh karena itu, menurut Endang dirinya tidak banyak menyimpan stok karena perdagangan tengah lesu.
Kondisi ini diprediksi akan terus berlangsung hingga pandemi Covid-19 selesai.*** (Tati Purwanti)
Artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Kabupaten Majalengka Ternyata Tak Larang Daging Babi Diperjualbelikan, Ini Syaratnya.