Cek Fakta: Hoaks Hantavirus yang Mematikan adalah Virus Baru di Tengah Pandemi Covid-19

- 28 Maret 2020, 11:44 WIB
Ilustrasi Tikus
Ilustrasi Tikus /Pikiran Rakyat/.*(foto Pikiran Rakyat)

Namun, ia meninggal dengan sangat cepat. Setelah ditelusuri, beberapa hari sebelumnya, tunangan laki-laki tersebut juga meninggal setelah menunjukkan gejala yang sama.

Kantor Investigasi Medis (OMI) New Mexico pun menyisir seluruh wilayah AS bagian barat daya untuk mencari kasus serupa.

Dalam beberapa jam, OMI telah menemukan lima anak muda yang sehat secara fisik namun meninggal setelah mengalami gagal napas akut.

Beberapa minggu kemudian, para peneliti menemukan bahwa penyakit ini disebabkan oleh virus Hanta. Penyakitnya pun diberi nama Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS).

Meskipun baru mewabah di AS pada 1993, menurut laporan CDC, HPS sebenarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun sebelumnya.

Baca Juga: 33 Kota di Indonesia akan Ikuti Aksi Earth Hour 2020 secara Virtual

Berdasarkan pemeriksaan sampel jaringan paru-paru dari orang yang meninggal karena sindrom gangguan pernapasan, kasus HPS paling awal adalah kasus seorang pria asal Utah yang berusia 38 tahun pada 1959.

Sebuah cuitan dari seorang ilmuwan Swedia Dr Sumaiya Shaik @Neurophysik, meminta masyarakat dunia untuk tidak panik, sebab meskipun virus ini bisa mematikan dalam waktu yang cukup singkat, akan tetapi penularannya tidak semudah corona virus.

"Tolong jangan panik, kecuali kamu berencana untuk makan tikus," tulis akun Twitter @Neurophysik.

Dilansir artikel New York Post, memperkuat bantahan klaim diatas, CDS AS telah melakukan penelitian dan mengatakan hantavirus jarang terjadi, tetapi memang tidak dipungkiri angka kematiaanya mencapai 38 persen.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x