33 Kota di Indonesia akan Ikuti Aksi Earth Hour 2020 secara Virtual

- 28 Maret 2020, 08:32 WIB
ILUSTRSI dunia.*
ILUSTRSI dunia.* /Pixabay/stokpic/


PIKIRAN RAKYAT - Earth Hour dan WWF mengajak orang-orang di seluruh dunia untuk terus menjadi bagian dari momentum global untuk membantu melawan perubahan iklim.

Earth Hour mengajak setiap individu untuk menjadi bagian pembuatan sejarah melawan perubahan iklim, baik melalui acara sosial, kampanye interaktif dan melalui sosial media.

Sebanyak 33 kota di Indonesia akan berpartisipasi mengikuti aksi Earth Hour 2020 secara virtual pada Sabtu, 28 Maret 2020 pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat melalui aplikasi Instagram (Instagram Live) di akun @ehindonesia.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Meletus, Tinggi Kolom Capai 2.000 Meter

“Tempat tinggal kita ini hanya satu, kita harus serius menyelamatkannya. Melalui partisipasi masyarakat di kegiatan Earth Hour ini, serta peran serta individu melalui platform Voice for the Planet, berarti kita sudah membantu pemimpin negara dan dunia untuk dapat menghasilkan keputusan yang mendukung perbaikan kesehatan dan pelestarian bumi serta mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh mahluk hidup,” kata Acting CEO WWF- Indonesia Lukas Adhyakso dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Yayasan WWF Indonesia pertama kali menggelar Earth Hour pada tahun 2009 dengan kegiatan utama mengajak peran serta masyarakat untuk mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai selama satu jam di rumah hingga ikon-ikon kota.

Tahun 2020 ini, di tengah perjuangan melawan krisis kesehatan akibat wabah virus Covid-19, Indonesia bersama lebih dari 180 negara lainnya tetap melaksanakan peringatan Earth Hour.

Baca Juga: AJI Jayapura Minta Prioritaskan Keselamatan Wartawan Saat Peliputan Covid-19

Peringatan tersebut dilakukan dengan mengadakan ragam kegiatan virtual dalam jaringan (daring/online) bertajuk 'Earth Hour di Rumah'.

Selaras dengan hal tersebut, tidak hanya melakukan kegiatan switch-off, Earth Hour tahun ini memfasilitasi masyarakat untuk menyuarakan harapan dan komitmennya melalui pengumpulan suara online di website resminya yang berjudul 'Voice for the Planet'.

Tiap individu dapat memilih satu atau lebih isu-isu lingkungan yang menurutnya sangat mendesak  seperti sampah plastik, transportasi dan energi, satwa liar dan hutan, serta air dan pangan.

Baca Juga: Bentuk Apresiasi untuk Tenaga Medis, Rakyat Inggris Tepuk Tangan Selama 10 hingga 15 Menit

Suara masyarakat yang terhimpun diharapkan dapat menjadi basis dan fokus kerja bagi pemimpin negara dan pembuat keputusan, pemimpin perusahaan, lembaga, serta organisasi dalam merespon berbagai isu lingkungan.

“Earth Hour bagi saya berlaku setiap jam, setiap hari, sepanjang tahun. Tekad bersatu untuk melindungi keanekaragaman hayati di Indonesia dan merawat planet Bumi belum pernah sebesar saat ini.

"Kita harus menjaga momentum ini dan kami anak muda berusaha untuk berkontribusi nyata,” kata Relawan Komunitas Earth Hour Indonesia Renny Widyanti.

Namun, penyebaran virus Covid-19 memaksa semua untuk menghindari pertemuan publik secara massif dan terbuka.

Baca Juga: Antisipasi Penularan Covid-19, Pemkab Bekasi Lakukan Rapid Test Door to Door

Sehingga kegiatan ini akan digantikan dengan berkumpul secara virtual untuk Earth Hour sambil memperbarui komitmen untuk planet Bumi tempat tinggal semua.

“Kita harus saling menjaga rumah satu-satunya yang kita miliki. Mari bergabung bersama saya dan jutaan orang di seluruh dunia untuk menjadikan Earth Hour ini sebagai momen solidaritas kita.

"Mari angkat suara kolektif kita untuk memastikan masa depan bumi yang lebih bersih, sehat, aman, adil hijau, lestari dan berkelanjutan," ujarnya.

Baca Juga: Resmi Ditambah, Masa Belajar di Rumah untuk Siswa di Tasikmalaya

Pada pelaksaan Earth Hour 2020 di Indonesia, WWF-Indonesia dan Komunitas Earth Hour di 33 kota akan berfokus pada empat isu utama.

Pertama membangun kolaborasi untuk kampanye mengurangi sampah plastik di lautan, kedua mempromosikan kampanye hemat energi serta energi baru terbarukan.

Ketiga menginisiasi komitmen anak muda untuk program pembangunan kesadaran konsumen akan pola konsumsi yang berkelanjutan dan terakhir menggerakkan kampanye pembangunan kesadaran terkait keanekaragaman hayati dan anti perdagangan illegal satwa liar yang dilindungi di seluruh Indonesia.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x