Cek Fakta: Benarkah Foto Ratusan Peti Mati Berjejer di Gereja Bergamo Italia Korban Virus Corona?

- 27 Maret 2020, 09:51 WIB
HOAKS foto peti mati berjejer di Gereja Italia berisi korban virus corona.*
HOAKS foto peti mati berjejer di Gereja Italia berisi korban virus corona.* //Turn Back Hoax

PIKIRAN RAKYAT - Meski bermula dari Tiongkok, negara dengan kasus kematian tertinggi akibat wabah virus corona masih diduduki oleh Italia.

Dilansir Worldometers per 27 Maret 2020, sebanyak 80.589 orang terinfeksi virus corona dengan angka kematian sebesar 8.215 kasus. Bahkan Italia tercatat telah mencetak rekor tertinggi, 700 kasus kematian hanya dalam kurun waktu 24 jam.

Sedangkan Tiongkok, dengan jumlah terinfeksi paling banyak yakni 81.340 kasus. Jumlah kematian hanya tercatat 3.292 kasus. Bahkan dikabarkan 74.588 lainnya telah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Kerahkan Mobil Damkar, Penyemprotan 5.000 Liter Disinfektan Dilakukan di Sukabumi

Hal ini berarti angka kematian di Italia mencapai 8 persen, dibandingkan Tiongkok yang hanya 4 persen, kondisi ini mendorong Prof Walter Ricciardi yang merupakan juru bicara Menteri Kesehatan Italia berargumen.

Ia mengatakan bahwa tingginya angka kematian di negara tersebut disebabkan karena Italia memiliki populasi manula terbanyak kedua di dunia.

Di tengah kondisi Italia yang semakin memburuk, beredar foto peti mati memenuhi sebuah Gereja Bergamo, diduga peti mati tersebut berisi korban akibat keganasan wabah virus corona yang melanda Italia dengan sangat agresif.

Baca Juga: Nekat Ikuti 'Corona Challenge' dengan Jilat Kursi Toilet, Influencer AS Dinyatakan Positif Covid-19

Foto yang dimuat akun Facebook Chani Kumari pada 17 Maret 2020 pukul 22.36 waktu setempat ini, memperlihatkan peti mati berwarna cokelat berjejeran memenuhi ruangan luas milik Gereja Bergamo Italia, lengkap dengan narasi yang mengikutinya.

"Kondisi Gereja Bergamo hari ini di Italia, Semoga semua orang Italia beristirahat dengan tenang," dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari tangkapan layar akun Facebook Chani Kumari.

HOAKS foto peti mati berjejer di Gereja Italia berisi korban virus corona.*
HOAKS foto peti mati berjejer di Gereja Italia berisi korban virus corona.* /Turn Back Hoax


Sontak, beredarnya foto dengan narasi yang menyebut keadaan gereja di Italia tersebut, membuat sejumlah warganet berasumsi bahwa sebab kematian dengan berjejeranya peti mati tersebut disebabkan karena terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, KPU Pangandaran Hentikan Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan

Namun, berdasarkan hasil penelusuran tim cek Fakta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), klaim narasi yang mengkuti postingan peti mati berjejer di aula Gereja Bergamo Italia dengan menyebut kematian akibat virus corona adalah salah atau keliru.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Turn Back Hoaks, foto ini diambil pada tahun 2013, jauh sebelum virus corona menjadi ancaman bagi dunia.

Dilansir Getty Images, foto itu adalah foto peti mati para migran asal Eritrea dan Somalia yang jadi korban kapal tenggelam terbalik dan tenggelam di lepas pantai Italia Selatan pada 3 Oktober 2013 silam.

Baca Juga: Legislator: Sosial Distancing Mesti Diimbangi dengan Penanganan Medis dan Kebijakan Ekonomi

Foto yang diunggah pada 5 Oktober 2013 lalu, diberi keterangan terkait kejadian sebenarnya pada fenomena kecelakaan air yang menewaskan hampir 300 orang suaka Afrika.

"Peti mati para korban terlihat di hangar bandara Lampedusa pada 5 Oktober 2013 setelah sebuah kapal dengan para migran tenggelam menewaskan lebih dari seratus orang.

"Italia berduka hari ini, 300 pencari suaka Afrika dikhawatirkan mati dalam bencana pengungsi Mediterania terburuk, karena pemerintah mengimbau Eropa untuk membendung masuknya migran.

Baca Juga: Guna Lacak Keberadaan Pasien Corona, Kominfo Garap Aplikasi Trace Together

"Layanan darurat Italia berharap untuk melanjutkan pencarian mayat-mayat pada 5 Oktober 2013, meskipun lautan ganas setelah kecelakaan itu, di mana 111 pencari suaka Afrika dipastikan tewas dan sekitar 200 lainnya masih hilang," dilansir dalam keterangan Getty Images.

Tidak hanya itu, situs Daily Telegraph Inggris juga melaporkan, hal yang serupa pada foto tersebut, lebih dari 300 orang tewas setelah sebuah kapal nelayan yang membawa hampir 500 migran Eritrea dan Somalia terbalik dan tenggelam di lepas pantai Italia Selatan pada 3 Oktober 2013.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 di Sukabumi Membaik, Riwayat Kontak Ditelusuri

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun PikiraRakyat-Tasikmalaya.com, narasi yang mengikuti sebuah foto peti mati memenuhi aula Gereja Bergamo disebutkan korban meninggal terpapar virus corona adalah salah atau HOAKS.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: World Meter Coronavirus Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x