PIKIRAN RAKYAT - Ibu Kota Negara Indonesia rencananya akan dipindahkan ke Kalimatan Timur pada tahun 2024 mendatang, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan di sebagian Kabupaten Kutai Kartangera, Kalimantan Timur.
Direktur Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan Kementerian Keuangan, Ecep Sudarwan mengatakan, jika ibukota negara sudah pidah, rencananya akan menjadikan Jakarta sebagai kota wisata.
Hal itu diungkap Ecep setelah adanya pertemuan dengan pihak swasta terkait pembangunan kota wisata itu.
Baca Juga: Pasokan Sulit dan Harga Mahal, Polres Tasikmalaya Bentuk Tim Khusus Antisipasi Penimbun Bawang Putih
Para Investor mengungkapkan, dengan adanya pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, Jakarta bakal menjadi kota yang sepi, untuk itu akan dibangun sektor wisata berskala Internasional, agar Jakarta tetap ramai dan hidup.
“Kita sudah undang para investor untuk sharing. Ada ide katanya Jakarta harus ada international brand soal wisata, karena di Indonesia belum ada Universal, Disneyland, Legoland,” kata Ecep seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kantor Berita Antara.
Wacana pembangunan tempat wisata itu nantinya akan memanfaatkan gedung-gedung milik pemerintah yang kosong selepas ditinggal ke Kalimantan Timur.
Baca Juga: Bikin Bangga Sobat Ambyar, Didi Kempot Resmi jadi Duta Antinarkoba Nasional untuk Selamatkan Bangsa
Maka dari segi ekonomi, wacana ini sangat menguntungkan, pasalnya negara akan tetap menerima tambahan aset tersebut.
"Kita ingin Jakarta hidup, jadi bukan hanya masterplan di IKN (Ibu Kota Negara) tapi juga di Jakarta. Kita ingin mempertahankan aset-aset yang di Jakarta,” ujarnya.
Ecep menjelaskan, wacana ini bukanlah sekedar isapan jempol belaka. Lantas ia menyebutkan beberapa gedung pemerintah yang telah dibidik investor untuk dijadikan lokasi pembangunan wisata berkonsep Legoland dan Disneyland itu.
Gedung Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi sorotan utamanya, karena lokasi yang strategis dan berdekatan dengan Mall FX Senayan.
“Aset-aset itu akan kita manfaatkan bukan dijual, misalnya kasih konsensi 30 tahun. Banyak ide jadi kami kumpulkan bagaimana Jakarta tetap hidup,” katanya.
Tak hanya gedung Kemendikbud, ia dan pihak investor juga membidik gedung DPR RI yang memilki daya tarik tersendiri karena wilayahnya yang sangat luas sehingga memiliki fungsi yang lebih banyak.
“Ada yang menyarankan di Jakarta mungkin di bagian timur atau di mana ada kawasan wisata itu,” ujarnya.
Di sisi lain, Ecep masih enggan menyebutkan secara detail terkait para investor yang berencana membangun tempat wisata berskala internasional di Jakarta itu karena mereka masih memastikan pemindahan ibu kota negara.
“Kami sedang memetakan. Sekadar informasi saja di ini ada Rp 1.400 triliun asetnya dan itu sudah dipetakan mana saja yang mungkin kita bisa manfaatkan,” kata Encep.