Hilang Satu Mata hingga Tangan Nyaris Putus, Satpam Korban Bom di Kedubes Australia Buka Suara

- 15 Desember 2021, 17:18 WIB
Seorang satpam menceritakan perjuangan hidup sebagai korban ledakan bom di Kedubes Australia di tahun 2004.
Seorang satpam menceritakan perjuangan hidup sebagai korban ledakan bom di Kedubes Australia di tahun 2004. /ANTARA

Baca Juga: Laura Anna Meninggal Dunia, Postingan Lagu Terakhirnya Tuai Sorotan

Pada 9 September 2004 pagi, sebuah bom yang dibawa oleh mobil meledak di depan Kedubes Australia sekitar pukul 10.30 WIB.

Ledakan tersebut memakan korban jiwa 9 orang dan ratusan orang luka-luka. Sudirman adalah satu satpam yang selamat.

Ketika tiba-tiba ledakan bom yang dahsyat itu terjadi, Sudirman sedang berdiri sekitar 10 meter dari kawasan pintu gerbang Kedutaan Australia.

"Saya waktu itu tidak tahu apa yang terjadi dengan saya. Tiba-tiba badan saya terlempar, dengan spontan saya takbir Allahuakbar tiga kali saya ingat. Saya terjatuh, dan melihat sekujur badan saya penuh darah," tutur Sudirman sambil mengingat-ingat.

Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Ingatan, Salah Satunya Terkait Berat Badan

Ledakan bom itu mengakibatkan kedua tangannya luka parah. Darah pun terus mengucur dari kepala dan kakinya.

Tak ada lagi yang bisa dilakukan Sudirman ketika itu selain memasrahkan nasib dan hidupnya kepada Sang Pencipta.

"Dan detik itu, membuat saya merasa akhir dari perjuangan hidup saya, akhir dari perjalanan saya, saya pasrahkan kepada Allah, ya Allah, jika hari ini hari terakhir buat hamba saya ikhlas," ungkapnya.

Hanya saja, dirinya yang selalu ingat akan cita-citanya untuk berjuang membahagiakan orang tua menjadi penyulut semangatnya untuk tetap hidup.

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah