"Motif tersangka, karena emosi sesaat yang tak terbendung. Ia mengaku saat itu lelah sudah empat hari menjaga anaknya di rumah sakit tersebut," kata Irvan Prawira.
"Ia emosi melihat tangan anaknya yang terluka usai di cabut infusnya oleh korban," sambungnya.
Irvan Prawira juga memberikan penjelasan bahwa Jason Tjakrawinata bukanlah anggota Korps Bhayangkara sebagaimana diberitakan di media sosial.
"Saya tegaskan pelaku bukan anggota polisi. Yang polisi itu yang melerai," ujar Irvan Prawira.
"Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada korban, kepada keluarga korban, dan kepada semua pihak yang ada bersama korban, kepada pihak RS Siloam," tutur Jason Tjakrawinata.
"Saya mengakui saya sudah melakukan tindakan itu (penganiayaan) yang kurang baik," pungkasnya.***