Ma'ruf memberikan contoh, cara berpikir sempit yang nyata saat ini, salah satunya tidak percaya dengan Covid-19.
Selain itu, juga percaya teori-teori konspirasi tentang sesuatu hal tanpa mencoba untuk memahami fenomena dengan akal sehat dan memanfaatkan ilmu pengetahuan.
Ia menilai, pola pikir tersebut justru menghambat dan kontra produktif terhadap upaya membangun kembali peradaban Islam. Hal itu pula yang menjadi salah satu penyebab negara berpenduduk Muslim banyak mengalami kemunduran.
Oleh karena itu, sebaiknya cara berfikir yang dikedepankan umat saat ini yakni cara berpikir yang ditonjolkan Rasulullah saw, yaitu moderat, dinamis.
Namun, tetap dalam koridor manhaji dan tidak ekstrem. Ia meyakini pola pikir seperti itu akan membawa umat kembali berjaya saat zaman kejayaan Islam sebelumnya.***(Mutia Yuantisya/Pikiran-Rakyat.com)