“Saya meminta Mathla'ul Anwar terus menjaga komitmen dan khittah-nya dengan terus mengajarkan Islam yang wasathiyah, yaitu Islam yang ramah bukan Islam yang marah,” katanya.
Dilansir Pkiran-Rakyat.com dari PMJ News, Ma'ruf Amin menuturkan bahwa ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin harus disampaikan dengan penuh kelembutan dan kedamaian, bukan mengedepankan konflik apalagi dengan menggunakan cara kekerasan.
“Dakwah Islam harus kita jalankan dengan cara dan narasi yang sejuk, narasi kerukunan, bukan narasi konflik apalagi dengan cara kekerasan. Dakwah wasathy juga merupakan tradisi dakwah yang diajarkan oleh KH Mas Abdurrahman,” tuturnya.
Ma'ruf Amin berharap Mathla’ul Anwar menjalankan tugas keulamaan, yaitu membangun kemaslahatan dan kemanfaatan serta menghilangkan kerusakan-kerusakan dan bahaya.
Menurutnya, salah satu bahaya yang tengah dihadapi bangsa Indonesia adalah Covid-19 sebagai bahaya global dan upaya menangkal bahaya Covid-19 merupakan kewajiban.
“Karena itu menjadi kewajiban kita semua untuk menangkal bahaya tersebut,” katanya.
Wapres Ma'ruf Amin mengimbau umat Islam untuk menjauhi cara berpikir sempit serta tidak terbuka terhadap perubahan.
Menurut Ma’ruf Amin, pola berpikir demikian menjadi hambatan perkembangan peradaban saat ini.