PR TASIKMALAYA – Rizal Ramli menanggapi pernyataan mantan Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri terkait kedaulatan pangan.
Rizal Ramli mempertanyakan Megawati mengapa kerap menggunakan bahasa slogan terkait kedaulatan pangan.
Padahal menurut Rizal Ramli, Megawati bisa secara langsung meminta Presiden Jokowi untuk memecat menteri yang setuju impor.
Baca Juga: Febri Diansyah: Vaksin Adalah Hak Warga Negara dan Mengkritik Adalah Hak Asasi
Tanggapan Rizal Ramli terhadap Megawati disampaikan melalui cuitan di akun Twitter miliknya pada Kamis, 25 Maret 2021.
“Mbak Mega, kok doyan banget pake bahasa-bahasa slogan gitu?,” cuit Rizal Ramli, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @RamliRizal.
“Wong tinggal minta Jokowi untuk pecat Menteri pro-impor dan pencari rente,” sambungnya.
Baca Juga: Moeldoko Akan Gelar Konferensi Pers, Andi Arief: Kunci Menang Bukan Mencuri di Tengah Jalan
Rizal Ramli juga menyarankan agar Megawati menyampaikan kepada Jokowi agar menghapus kuota impor dengan tarif.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa nasionalisme tidak akan membawa kemakmuran bagi rakyat jika hanya bermodalkan romantika.
“Hapus sistem kuota impor dengan tarif,” tulis Rizal Ramli.
Baca Juga: Arbi Sanit Meninggal Dunia, Yusril Ihza Mahendra: Saya Sering Berdebat dengan Almarhum
“Nasionalisme kalau modalnya romantika dan retorika doang, tidak akan membawa kemakmuran rakyat,” lanjutnya.
Dalam cuitannya itu, Rizal Ramli juga menyertakan sebuah gambar Megawati dengan pernyataannya terkait kedaulatan pangan.
Pernyataan Megawati tersebut yang mendapat tanggapan dari Rizal Ramli.
Baca Juga: Geram Jokowi Dituduh Akan Jabat 3 Periode, Megawati: Presiden Tak Bisa Ubah Putusan Konstitusi
“Negara kita sangat kaya raya sehingga kita jangan berpikir ketahanan pangan, melainkan kedaulatan pangan,” ujar Megawati.
“Mengapa negara yang begini kaya raya, dengan begitu banyak orang pintar, tidak menyatukan pikiran dan fokus pada satu arah untuk membangun negeri ini dengan kedaulatan pangan,” tambahnya.
Adapun soal impor yang disinggung Rizal Ramli, diketahui sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Perdagangan mewacanakan akan melakukan impor beras sebanyak satu juta ton.
Wacana impor beras tersebut hingga hari ini mendapat penolakan yang keras dari sejumlah tokoh publik dan juga masyarakat terutama petani.