"Hal ini juga bisa dialami oleh mereka yang menderita gejala ringan, berusia muda atau anak-anak dan yang tidak punya komorbid,” kata Wiku Adisasmito.
Selain itu, Wiku Adisasmito menuturkan bahwa long Covid-19 adalah gejala sakit berkepanjangan yang diderita setelah tes Covid-19 menunjukkan hasil negatif.
“Pada sampel berusia 18-34 tahun yang sebelumnya sehat, 20 persen atau 1 dari 5 melaporkan menderita beberapa gejala berkepanjangan setelah menderita Covid-19,” tutur Wiku mengutip penelitian WHO.
Akan tetapi, menurut Wiku, mereka yang menderita ‘long covid’ tidak akan menularkan Covid-19 kepada mereka yang berada di sekitarnya.
“Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat telah mengamati gejala berkepanjangan yang diderita long Covid-19, umumnya adalah kelelahan, kesulitan bernafas, batuk, sakit persendian dan sakit dada,” ujar Wiku.
Tak hanya itu, namun gejala lain yang mungkin ditemui adalah kesulitan berpikir dan berkonsentrasi atau sering disebut brain fog, depresi, sakit pada otot, sakit kepala, demam dan jantung berdebar
“Meski kasusnya jarang ada juga komplikasi medis yang menyebabkan masalah kesehatan berkepanjangan di beberapa penyintas Covid-19,” kata Wiku, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara.