Rencanakan Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Juli, Pemkab Cianjur Pastikan Ribuan Guru Dapat Vaksin Covid-19

- 10 Maret 2021, 10:20 WIB
Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Bupati Cianjur, Herman Suherman. /Instagram @h.hermansuherman
PR TASIKMALAYA - Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka direncanakan oleh Pemkab Cianjur, Jawa Barat akan berlangsung pada Juli 2021.
 
Untuk mempersiapkannya, maka mulai dari Selasa sampai beberapa hari ke depan, ribuan guru yang berada di Cianjur akan mendapatkan vaksin Covid-19.
 
Menurut Bupati Cianjur Herman Suherman, diberikannya vaksinasi kepada guru yakni untuk memastikan kekebalan tubuh tenaga pengajar. 
 
 
Pemkab Cianjur telah bekerja sama dengan Forkopimda untuk melakukan kegiatan belajar secara tatap muka. 
 
Meskipun masih dalam diskusi antara Pemkab Cianjur dan Forkopimda, namun sudah direncanakan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan Juli.
 
"Kami pastikan seluruh guru di Cianjur, sudah mendapatkan vaksinasi, sehingga dapat dipastikan kondisi kesehatannya.
 
 
"Sudah layak untuk memberikan pembelajaran secara tatap muka, namun tetap dengan menjaga protokol kesehatan ketat dengan menerapkan AKB," kata herman dikutip PikiranRakyat-Taiskmalaya.com dari Antara.
 
Di Kabupaten Cianjur, tercatat terdapat 3.000 tenaga pengajar yang akan menerima vaksin Covid-19.
 
Pemberian vaksin Covid-19 kepada guru di Kabupaten Cianjur akan diberikan ke seluruh guru di perkotaan dan sebagian di wilayah utara.
 
 
Sedangkan untuk sisanya, pemberian vaksin Covid-19 akan diberikan bersama masyarakat umum pada tahap ke III.
 
Herman menjelaskan, beberapa syarat harus dipenuhi oleh sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran secara tatap muka.
 
Syarat sekolah yang dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka termasuk semua guru harus mendapatkan vaksinasi.
 
 
Apabila terdapat guru yang belum di vaksinasi di sekolah yang mengajukan maka proses pembelajaran secara tatap muka akan ditunda. 
 
"Pembelajaran tatap muka harus segera digelar agar siswa dapat menjalani proses belajar mengajar normal.
 
"Sehingga kualitas pendidikan dapat kembali meningkat karena selama satu tahun siswa hanya menjalani proses belajar secara online," katanya.
 
 
Pihaknya mengingatkan kepada sekolah yang akan melakukan kegiatan pembelajaran untuk melakukan beberapa kegiatan.
 
Sekolah harus melakukan penyemprotan disinfektan untuk memastikan lingkungan sekolah terbebas dari virus.
 
Penerapan protokol kesehatan yang ketat juga harus dilakukan dan ditingkatkan di lingkungan sekolah.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x