PR TASIKMALAYA- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengaku kaget saat membaca berita tentang kabar bahwa dirinya dikaitkan dalam konstalasi pimpinan partai yakni santer dikabarkan masuk dalam bursa calon Ketua Umum DPP Partai Demokrat.
"Intinya saya kaget, kok nama saya malah jadi dibawa-bawa. Enggak ada yang menghubungi saya, enggak ada undangan apa pun. Saya cuma baca di media massa," kata Ridwan Kamil, Kamis, 4 Maret 2021 dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa sebagai sesama pemimpin muda dia sangat menghormati AHY sebagai ketua Ketua Umum DPP Partai Demokrat dan dia berharap masalah yang tengah menghantam Partai Demokrat segera selesai.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Unggah Video Sang Cucu, Netizen Malah Soroti Benda yang Diolesi di Maskernya
"Dan saya berharap masalahnya selesai. Dari kacamata awam, saya mendoakan Pak AHY selalu sukses lancar memimpin Demokrat. Saya mendukung AHY pemimpin di generasi saya. Jangan diganggu ganggu kasihan," kata dia.
Sementara itu, pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran, Firman Manan, mengatakan "magnet politik" dari Ridwan Kamil sangat kuat.
Sehingga wajar jika sosok dia santer diburu oleh partai politik untuk menempati jabatan tinggi di tubuh parpol, salah satunya Partai Demokrat.
Baca Juga: Disarankan Jadi Lurah Sebelum Bupati, Addie MS: Ya Ampun!
"Kalau menurut hemat saya wajar ya karena 'magnet politik' dari Kang Emil memang kuat. Beliau selain memiliku elektabilitas, juga belum berparpol. Tentunya ini menjadi daya tarik bagi parpol," kata Firman Manan ketika dihubungi melalui telepon.
Sebelumnya beredar informasi tengang sosok pria yang akrab disapa Kang Emil dijagokan sebagai salah satu kandidat ketua umum DPP Partai Demokrat.
Ia digadang-gadang menjadi salah satu kandidat ketua umum melalui Kongres Luar Biasa yang bakal digelar para pendiri Partai Demokrat untuk menggantikan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Akan tetapi hingga saat ini, Ridwan Kamil belum menunjukkan ketertarikannya bergabung dengan partai politik dengan alasan masih ingin fokus menyelesaikan amanah yang diberikan warga Jawa Barat sebagai gubernur.
Baca Juga: Dasar Kuasa Hukum Marzuki Alie Laporkan AHY ke Bareskrim Polri atas Dugaan Pencemaran Nama Baik
Baca Juga: Jokowi Buka Izin Cari BMKT untuk Asing, Susi Pudjiastuti: Mohon Dikelola Sendiri Oleh Pemerintah
Menurut Firman Manan, masuknya nama Ridwan Kamil menjadi salah satu kandidat ketua umum DPP Partai Demokrat tidak terlepas dari sistem yang selama ini diterapkan oleh partai politik.
Baik di tingkat daerah atau nasional yang menjadikan elektabilitas sebagai salah satu ukuran rekruitmen.
"Kalau berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga survei kredibel, selama ini Kang Emil selalu masuk jajaran lima besar," dia.
Ia mengatakan alasan lain, Ridwan Kamil hingga saat ini belum berpartai sehingga dengan kondisi itu, menurut dia, wajar bila partai politik memburu Ridwan Kamil.
Sebagaimana diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com sebelumnya, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Asep Wahyuwijaya menuturkan sosok Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tak mungkin mau masuk dalam pusaran polemik yang membelit tubuh Partai Demokrat.
"Kalau menurut saya secara pribadi, saya yakin seyakin-yakinnya bahwa tidak mungkin Kang RK (Ridwan Kamil) mau masuk ke dalam pusaran tetabuhan para politisi liar itu," kata Asep Wahyuwijaya.
"Mengapa mereka jadi semakin kerasukan saja ya," sambungnya.
Sebelumnya beredar informasi tentang Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi salah satu tokoh yang dijagokan sebagai kandidat Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.
Baca Juga: Menkominfo Peringatkan Penerima Vaksin Agar Tidak Mengunggah Hasil Vaksinasi ke Media Sosial
Orang nomor satu di Jabar ini digadang-gadang menjadi salah satu kandidat ketum melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang bakal digelar para pendiri Partai Demokrat untuk menggantikan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Asep Wahyuwijaya mendapatkan informasi bahwa Ridwan Kamil menolak sejumlah tawaran untuk memimpin partai di Jabar, beberapa waktu lalu sehingga ia meyakini bahwa Ridwan Kamil tidak mungkin mengambil posisi pimpinan di Partai Demokrat.
"Dan saya mendengar info bahwa Kang RK ditawarin jadi pimpinan partai di Jabar saja nggak mau, apalagi di feit acompli. Jadi, Insya Allah, saya yakin Kang Emil tidak akan terjebak oleh gumaman halusinasi gerombolan liar itu," ujarnya. ***