Varian Baru Covid-19 Dikonfirmasi Masuk Indonesia, Epidemiolog: Berpotensi Memperburuk Pandemi

- 3 Maret 2021, 15:00 WIB
Varian baru Covid-19 Inggris jenis B117 dikonfirmasi masuk di Indonesia.*
Varian baru Covid-19 Inggris jenis B117 dikonfirmasi masuk di Indonesia.* /Pixabay.com/Fernandozhiminaicela.

PR TASIKMALAYA- Tepat pada 2 Maret 2021, satu tahun sudah Indonesia dilanda wabah pandemi Covid-19.

Sebagaimana diketahui, Covid-19 hingga kini masih menginfeksi ribuan orang di Indonesia setiap harinya ini, kasusnya pertama kali dikonfirmasi Presiden Jokowi pada 2 Maret 2020 lalu.

Setahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19, sudah lebih dari satu juta orang positif covid-19 dan 36.518 jiwa telah dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.

Baca Juga: KPK Belum Menangkap Harun Masiku, Dewi Tanjung: Bukan Korupsi, Pahami Dulu Kasusnya!

Berbagai upaya telah dan sedang dilakukan pemerintah Indonesia demi menekan laju penyebaran Covdi-19 ini kian meluas. Seperti yang saat ini tengah gencar dilakukan yakni program vaksinasi Covid-19.

Namun, di satu tahun pandemi Covid-19, Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono mengumumkan kabar yang kurang menyenangkan.

Diungkapkan Wamenkes dr Dante Saksono dalam konferensi pers setahun pandemi Coron RI, pada Selasa, Indonesia mengkorfirmasi temuan varian baru Covid-19 Inggris dengan jenis B117.

Baca Juga: Jokowi Cabut Perpes Miras, Mardani Ali Sera Dukung Anies Baswedan Lepas Saham Bir di Jakarta

Sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul "Varian Baru Covid-19 Masuk ke Indonesia, Kemenkes: Kita Hadapi Tingkat Kesulitan yang Semakin Berat", tepat satu tahun pandemi, Indonesia mengkonfirmasi adanya temuan varian baru Covid-19 yang lebih menular.

Sejumlah penelitian mengungkap varian B117 menular 1,7 kali lebih cepat dibandingkan varian D614G yang saat ini mendominasi penularan Covid-19 di dunia.

Selain itu, B117 juga 30-70 persen lebih mematikan dibandingkan varian awal virus SARS-CoV-2 ini.

Baca Juga: Distop, Mensos Risma Sebut Kebijakan Bantuan Dana Kematian Covid-19 Tidak Ada Sejak Ia Dilantik

"Artinya kita akan menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang semakin berat," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Sementara itu, Epidemiolog asal Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, belum ada tanda-tanda situasi pandemi akan segera membaik pada tahun ini.

Penemuan varian B117 menjadi ancaman yang perlu direspons secara serius karena sangat berpotensi memperburuk situasi pandemi.

Baca Juga: Ma’ruf Amin Kaget dengan Adanya Perpres Investasi Miras, Mardani Ali Sera: Pemerintah Kurang Kordinasi

Dicky Budiman sendiri menduga varian ini bisa saja telah ada di Indonesia sejak Januari 2021, namun belum terdeteksi karena terbatasnya kapasitas genome surveillance.

"Kalau kita tidak segera memperkuat kemampuan 3T (tes, lacak, isolasi) dan protokol kesehatan, itu seperti menggali lubang kubur sendiri," ujar Dicky Budiman.

Sebelum mengkonfirmasi varian baru, dirinya menilai Indonesia belum mampu mengendalikan laju penularan Covid-19.

Baca Juga: Apresiasi Jokowi Cabut Perpres Miras, Anis Matta Serukan Indonesia Kembangkan Industri Herbal

Dirinya juga menduga kasus penularan dan kematian yang sesungguhnya terjadi jauh lebih besar dari data yang dilaporkan oleh pemerintah.

Kasus-kasus positif itu belum seluruhnya terdeteksi karena lemahnya kemampuan 3T.

"Potensi Indonesia melahirkan strain baru itu bukan hal yang tidak mungkin. Makanya kita harus memperkuat respons dan fokus pada aspek kesehatan," tutur Dicky.***(Billy Mulya Putra/pikiran-rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah