Wamenag: Keluarnya SKB 3 Menteri Pertegas Jaminan Hak Kebebasan Beragama

- 7 Februari 2021, 12:46 WIB
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi. Tak Perlu Ragu, Vaksin Sinovac Lulus Uji dan Halal, Wamenag: Saya Siap Divaksin
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi. Tak Perlu Ragu, Vaksin Sinovac Lulus Uji dan Halal, Wamenag: Saya Siap Divaksin /dok. Humas kemenag/.*/kemenag.co.id

PR TASIKMALAYA – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi menilai, Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri sudah sesuai dengan amanat konstitusi.

Selain itu, Wamenag Zainut Tauhid juga mengatakan bahwa SKB 3 Menteri itu untuk menjamin kebebasan beragama di lingkungan sekolah.

“Keluarnya SKB 3 Menteri yang mengatur penggunaan pakaian seragam sekolah sudah sesuai dengan amanat konstitusi,” ujar Wamenag Zainut Tauhid, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi Kementerian Agama pada Minggu, 7 Februari 2021.

Baca Juga: Soroti Penghargaan Anies Baswedan dari TUMI, Ferdinand Hutahaean: Potensi jadi Antek Asing Sangat Tinggi

“Keluarnya SKB 3 Menteri mempertegas jaminan hak kebebasan beragama baik siswa, guru maupun tenaga kependidikan di sekolah,” lanjutnya.

Lebih jauh, Zainut Tauhid menjelaskan, SKB 3 Menteri memberikan jaminan hak untuk menentukan apakah akan menggunakan atau tidak seragam dan atribut berdasarkan kekhususan agama tertentu di sekolah.

“Karena tujuannya justru untuk melindungi hak asasi siswa, guru dan tenaga kependidikan di sekolah,” kata Wamenag.

Baca Juga: Tanggapi Isu Kaitan ISIS dengan Habib Rizieq, Luqman Hakim: Bohong adalah Ibu dari Segala Dosa

Wamenag juga menambahkan bahwa SKB tujuannya untuk melarang pemaksaan penggunaan seragam dan atribut berdasarkan agama di sekolah.

Tetapi tentunya pemerintah tetap membolehkan menggunakan seragam dan atribut itu saat di sekolah.

“Dengan demikian tuduhan negara melakukan sekularisasi kurang tepat dan berlebihan,” tegasnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Berpotensi Maju di Pilpres 2024, Refly Harun: Pengkritik Anies Makin Takut

Dia juga menilai SKB itu telah sesuai dengan kondisi sosial masyarakat Indonesia yang beragam, plural dan bhinneka.

Wamenag pun berharap dengan SKB itu bisa menumbuhkan kesadaran untuk hidup dalam keberagaman dan kebhinekaan.

“SKB diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat pendidikan tentang hidup dalam keberagaman dan kebhinekaan. Sehingga akan melahirkan sikap keberagamaan yang inklusif dan toleran,” sambungnya.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kementerian Agama (Kemenag)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah