Terusik Ceramah yang Provokatif, Susi Pudjiastuti: Saya Pikir Saatnya Kita Bicara untuk Menghentikannya

- 30 Januari 2021, 07:20 WIB
Mantan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti.
Mantan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti. //Dokumentasi KKP

PR TASIKMALAYA – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti terusik dengan ceramah keagamaan yang provokatif.

Susi Pudjiastuti mengungkapkan bahwa NU dan Muhammadiyah telah memberikan komentar terkait itu.

Sehingga Susi Pudjiastuti pun turut memberikan pendapatnya sebagai seorang yang mencintai kebaikan dan keberagaman.

Baca Juga: Gus Dur Disebut Mirip Semar, Malah Singgung Amien Rais

Hal itu disampaikan Susi Pudjiastuti melalui cuitan di akun Twitter pribadi miliknya pada Jumat, 29 Januari 2021.

Ibu Saya NU, Ayah saya Muhammadiyah. Dan dua organisasi ini akhirnya berkomentar: belajar mengaji dulu dan belum mengerti islam,” cuit Susi Pudjiastuti, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @susipudjiastuti.

Saya pun terusik untuk ikut bicara. Tentu cara saya berpendapat tidak bisa seperti sebuah organisasi. (tapi) Sebagai seorang yang mencintai kebaikan dan keberagaman,” sambungnya.

Mantan Menteri KP itu mengatakan bahwa di masa pandemi ini sering mendengar ceramah keagaman yang provokatif.

Baca Juga: Sebut Vaksinasi Pemerintah Mustahil Selesai dalam Setahun, JK: Kami Dukung Vaksinasi Mandiri

Bahkan menurut Susi Pudjiastuti hingga saling hujat dan mem-bully karena perbedaan.

Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk menghentikan hal tersebut.

Beberapa waktu ini di tengah pandemi kita banyak mendengar ceramah keagamaan yang provokatif yang mengganggu kenyamanan, kita juga sering mendengar vlog-vlog yang juga countering sebaliknya,” tulis Susi Pudjiastuti.

Saling hujat, mem-bully perbedaan dan lain-lain. Saya pikir sudah saatnya kita bicara untuk ayo menghentikan,” lanjutnya.

Menurut Susi Pudjiastuti masyarakat harus bangga dengan adanya perbedaan karena hal itu yang membuat Indonesia kaya akan budaya.

Baca Juga: Berikut Peringatan Keras Kementerian PAN-RB kepada ASN yang Mendukung Organisasi Terlarang

Sehingga dia kembali menegaskan untuk menghentikan memilah dan memisahkan karena perbedaan suku dan agama.

Kita hentikan hujatan dan bully akan perbedaan. Kita stop hentikan juga mengikuti provokasi-provokasi yang merusak kedamaian dan kebersamaan kita,” tegas Susi Pudjiastuti. 

Kita harus bangga dengan segala perbedaan-perbedaan yang ada, yang menjadikan Indonesia kaya akan budaya. Stop memilah dan memisah karena suku dan agama,” tutupnya.

 

***

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah