Sebut Vaksinasi Pemerintah Mustahil Selesai dalam Setahun, JK: Kami Dukung Vaksinasi Mandiri

- 30 Januari 2021, 06:00 WIB
Jusuf Kalla
Jusuf Kalla /Instagram/@jusufkalla

PR TASIKMALAYA - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mendukung program penyuntikan vaksin Covid-19 secara mandiri.

Hal itu menurut Jusuf Kalla, dapat menjadi pilihan bagi pemerintah untuk mempercepat capaian target vaksinasi secara nasional dalam setahun.

Jusuf Kalla menilai, mustahil bagi pemerintah untuk mengejar program vaksinasi terhadap 70 persen dari total penduduk jika hanya mengandalkan program vaksin gratis.

Baca Juga: Innalillahi wa Innaillaihi Rajiun, Pemeran Kang Pipit Preman Pensiun Tutup Usia

"Bila vaksinasi mau diselesaikan dalam waktu setahun, dibutuhkan vaksin setidaknya 1 juta per hari. Hal itu tidak mungkin dilaksanakan oleh Pemerintah saja," kata Jusuf Kalla dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Jumat, 29 Januari 2021.  

Tak hanya itu, Jusuf Kalla juga mengungkapkan bahwa dirinya mendukung rencana adanya program vaksinasi mandiri di Indonesia.

"Kami mendukung upaya vaksinasi secara mandiri atau gotong royong karena ini akan mempercepat vaksinasi,” katanya.

Baca Juga: Gus Yaqut Siap Fasilitasi Borobudur untuk Perayaan Waisak Dunia, Muannas: Keputusan Paling Menawan

Dalam hal program vaksin mandiri, Jusuf Kalla memberikan ilustrasi program vaksinasi oleh perusahaan swasta terhadap para karyawannya.

Ia menyebut, opsi tersebut dapat membantu perusahaan untuk kembali efektif bekerja tersebut dapat dengan normal dan membantu upaya pemerintah dalam hal pemulihan ekonomi nasional.

"Katakanlah pabrik rokok karyawannya sampai 25.000, kalau vaksinnya ditanggung perusahaan, itu artinya gratis juga dan meringankan beban Pemerintah dan rakyat," ujarnya.

Baca Juga: Ketegangan Militer di Laut Cina Selatan Meningkat, Azis Syamsudin Minta Menhan dan Menlu Proaktif

Diketahui sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Pemerintah memasang target vaksinasi Covid-19 terhadap 70 persen dari populasi di Indonesia.

Hal itu bertujuan agar Indonesia dapat mengejar ketertinggalan kekebalan komunal dibandingkan negara lain di tengah pandemi Covid-19.

Berdasarkan analisis perhitungan Menkes Budi, 70 persen dari total jiwa penduduk Indonesia berjumlah sekitar 181 juta orang.

Baca Juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun, Novel Baswedan: Langkah Pemerintah dan DPR  Lemahkan KPK

Dengan kebutuhan dua dosis bagi setiap orang, menurut dia, perlu sedikitnya 362 juta suntikan vaksin dalam satu tahun. ***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x