Kabar Buruk, Harga Emas Kembali Melambung 31,3 Dolar Karena Bantuan Covid-19 AS

- 18 Desember 2020, 09:45 WIB
ILUSTRASI emas batangan.*
ILUSTRASI emas batangan.* /Pexels/Michael Steinberg/Pexels

PR TASIKMALAYA – Jumat, 18 Desember 2020 harga emas kembali mengalami lonjakan kenaikan. Kenaikan harga emas tersebut, dipicu karena melemahnya dolar yang mana hal tersebut disebabkan karena banyaknya bantuan virus Corona serta adanya janji Federal Reserve AS.

Berdasarkan kontrak emas di divisi COMEX New York Exchange, harga emas naik 31,3 dolar AS, atau 1,68 persen menjadi 1.890,40 dolar AS per ounce (sekitar Rp 941.736,667 per gram).

Sebelumnya, emas berjangka naik 3,8 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.859,10 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya melonjak 23,2 dolar AS atau 1,27 persen menjadi 1.855,30 dolar AS, dan jatuh 11,5 dolar AS atau 0,62 persen menjadi 1.832,10 dolar AS per Senin, 14 Desember 2020.

Baca Juga: Temukan Anak Panah di Mobil, Polsek Cicalengka Amankan 6 Orang Santri yang Diduga Menuju Jakarta

“Kombinasi paket stimulus tambahan ditambah dengan adanya pembelian obligasi, serta pembelian aset dari Fed, jelas telah mendorong harga emas dan perak lebih tinggi,” jelas David Megger selaku direktur perdagangan logam di High Ridge Futures seperti yang dikutip PIkiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Merger menjelaskan, paket bantuan stimulus jelas-jelas membebani dolar. Hal tersebut diakibatkan karena uang lebih banyak dipompa ke pasar.

Sebelumnya, anggota parlemen berusaha menuntaskan RUU Covid-19 senilai 900 miliar dolar AS, dengan tenggat waktu sampai Jumat, 18 Desember 2020.

Mendapati suku bunga yang mendekati nol, Fed berjanji akan terus memompa uang tunai ke pasar keuangan, hingga ekonomi AS kembali pulih.

Baca Juga: Diduga Serahkan Miliaran Rupiah kepada Mensos, PPK Diperiksa sebagai Saksi Dalam Perkara oleh KPK

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah