Zulkarnain diketahui merupakan warga pendatang di Desa Totoharjo, Purbolinggo, Lampung Timur, Lampung.
Selain Bom Bali, Zulkarnain disebut sebagai arsitek kerusuhan di Ambon, Ternate, dan Poso. Serta terlibat dalam peledakan gereja serentak pada malam Natal dan Tahun Baru 2000 dan 2001.
Baca Juga: Bersinergi Jaga Jakarta, Kapolda Metro Jaya: Tak Boleh Diacak-acak Ormas Radikal
Ia juga terlibat Bom Marriot pertama 2003, Bom Kedutaan Besar Australia pada 2004, selama tujuh tahun ia menjadi pelatih Akademi Militer di Afganistan.
Pengumuman penangkapan Zulkarnain disampaikan dalam konferensi pers oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, S.I.K., M.Si., Sabtu, 12 Desember 2020 malam.
"Telah dilakukan penangkapan tanpa perlawanan terhadap DPO (buronan). Z adalah panglima askari Jamaah Islamiyah ketika Bom Bali I," ujar Argo.
Baca Juga: 18 Tahun Menjadi Buron Polisi, Zulkarnain Teroris Bom Bali 1 akan Diperiksa di Mabes Polri
Kini, ia bersama 22 tersangka teroris lain telah berada di Rutan Mabes Polri Khusus Teroris, Rabu, 16 Desember 2020.
Dalam pemindahan dari Lampung ke Jakarta, 23 teroris tersebut dijaga ketat oleh Tim Densus 88, serta dibawa dalam keadaan tangan dan kaki di borgol.***