Network
PR TASIKMALAYA – Hashim Djojohadikusumo selaku Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra menuturkan, Prabowo Subianto merasa dikhianati mantan ajudannya Edhy Prabowo.
Pasalnya, Edhy Prabowo dan Prabowo Subianto memiliki kedekatan emosional bahkan sejak 25 tahun lalu.
“Pak Prabowo sangat marah, sangat kecewa, merasa dikhianati, dan terus terang saja dia bilang ke saya, secara bahasa Inggris, dia sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu, dan ini balasannya ke saya,” tutur Hasim seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Baca Juga: Bantah Keterkaitan BSM Dalam Ekspor Benih Lobster, Adik Prabowo: Masa Coreng Nama Keluarga Demi Uang
Hashim menceritakan, bahwa dirinya secara pribadi sangat mengenal Edhy Prabowo sejak 25 tahun lalu. Ketika itu Edhy merupakan pengangguran, namun dia memiliki sikap yang baik.
Oleh karena itu, ditangkapnya Edhy oleh Komisi Pemberantasan (KPK) tempo hari lalu, tentu saja bukan mengejutkan banyak pihak, namun terlebih lagi sangat mengejutkan dan memukul keluarga besar Prabowo Subianto.
Ditambah lagi, ketika terjadi penangkapan Edhy Prabowo, Partai Gerindra justru mendapatkan anugerah sebagai partai politik yang paling informatif menurut KOmisi Informasi (KI).
Selain itu, Partai Gerindra juga mendapatkan penghargaan sebagai partai yang memiliki Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020.
Baca Juga: Disebut Keliru oleh Adik Prabowo Subianto Soal Larangan Ekspor Benih Lobster, Susi: Luar Biasa!!!!
Kedua penghargaan tersebut, bahkan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Indonesia, Ma'ruf Amin.
“Kami dapat penghargaan, tapi penghargaan itu tidak disebut-sebut (lagi) oleh media karena skandal itu,” ujar Hashim.
Lebih lanjut, apa yang telah terjadi pada Edhy Prabowo membuat pihak Partai Gerindra untuk bisa lebih ketat dalam melakukan pengawasan kepada seluruh kadernya.
“kalian semua, saya pribadi, Hashim akan mengawasi semua kader-kader di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Ungkap Kekecewaan pada Edhy Prabowo, Prabowo Subianto: Angkat Dia Jadi Anak, Tapi ini Balasannya
Sebelumnya, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus izin ekspor lobster.
Penangkapan tersebut terjadi di Bandara Soekarno-Hatta pada dini hari, tepat setelah Edhy Prabowo melakukan perjalanannya dari Amerika Serikat.
BUkan hanya Edy Prabowo, namun juga istri dari Edhy Prabowo ditangkap oleh KPK dengan dugaan memiliki keterlibatan dalam kasus tersebut.
KPK juga menyita sejumlah barang bukti atas kasus tersebut, mulai dari tas, jam tangan mewah, hingga satu buah sepeda dengan harga yang fantastis.***
