Survey Indometer, Elektabilitas Ganjar Saingi Prabowo Selisih Tipis 0,3 Persen

17 Oktober 2020, 22:11 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo /ANTARA

 

 

PR TASIKMALAYA - Survey Indmoeter menemukan bahwa elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam kurun waktu tiga bulan masih belum terkalahkan.

Temuan survey tersebut menunjukkan elektabilitas Prabowo bertengger di angka 16,8 persen, melemah dari survei pada bulan Juli 2020 sebesar 17,6 persen yang artinya berbeda tipis dengan elktabilitas politisi Partai PDIP Ganjar Pranowo.

"Sementara, Ganjar naik dari 15,4 persen menjadi 16,5 persen, menyisakan selisih tipis 0,3 persen saja dengan Prabowo," ujar Direktur Eksekutif Survei Indometer Leonard SB pada Jumat, 16 oktober 2020 dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam Antara.

Baca Juga: 2020 Belum Usai, Indonesia Sudah Alami 2.276 Kali Bencana Alam, Lebih dari 4,5 Juta Orang Mengungsi

Pada posisi berikutnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sama-sama mengalami penurunan elektabilitas.

Kang Emil turun dari 11,3 persen menjadi 10,6 persen, sedangkan Anies lebih dalam turunnya dari 10,1 persen menjadi hanya 8,9 persen.

"Prabowo dan Ganjar Pranowo bersaing ketat sebagai capres 2024, sementara Ridwan Kamil dan Anies berpotensi kuat menjadi calon wakil presiden," ujarnya.

Baca Juga: Nantikan Kelahiran Anak ke Dua, Anissa Azizah: Semoga Papa Dika Lebih Lentur

Menurut Leonard, figur Prabowo dan Ganjar merepresentasikan koalisi dua partai politik besar yang sedang berkuasa saat ini, yaitu PDIP dan Gerindra.

Masalahnya, apakah PDIP mengusung Ganjar ataukah mendorong Puan Maharani pada Pilpres 2024?

Kenaikan elektabilitas Ganjar tidak bisa dilepaskan dari posisinya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Di tengah masa pandemi Covid-19 dan ancaman resesi, kepala-kepala daerah menjadi berperan lebih strategis dibanding figur-figur yang menjabat di pemerintahan pusat.

Hal ini pula yang membuat Kang Emil dan Anies tetap mantap pada peringkat ketiga dan keempat, meskipun sedikit melemah.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Everton Vs Liverpool, Pertandingan Berakhir dengan Skor Imbang

Sementara itu, lanjut Leonard, mantan cawapres Sandiaga Uno juga terus menurun, dari 8,8 persen menjadi hanya 7,7 persen.

Gubernur Jawa Timur Khofidah Indar Parawansa turun sedikit dari 4,1 persen menjadi 3,8 persen, demikian pula dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun dari 2,9 persen menjadi 2,1 persen.

Di antara pejabat pemerintah pusat, Menteri BUMN Erick Thohir mengalami kenaikan dari 1,8 persen menjadi 2,3 persen. Sedangkan Menko Polhukam Mahfud MD turun sedikit dari 1,4 persen menjadi 1,3 persen.

Baca Juga: Tumbuhkan Toleransi Perbedaan, Kemen PPPA Adakan Lomba Lagu Anak

Lalu ada pula ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang turun dari 3,3 persen menjadi 2,9 persen. Sementara petinggi PDIP yang juga Ketua DPR Puan Maharani turun dari 1,2 persen menjadi 1,1 persen.

"Tokoh baru yang muncul adalah Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti," katanya seraya menambahkan di antara keduanya, yang paling menarik adalah figur Giring.

Nama Giring Ganesha belum masuk dalam daftar pertanyaan tertutup pada survei bulan Juli 2020.

Menurut Leonard, dalam tiga bulan terakhir popularitas Giring Ganesha terdongkrak sejak deklarasi sebagai calon presiden mewakili aspirasi politik anak-anak muda.

Baca Juga: Temukan Rafflesia Arnoldi Berdiameter 80 cm di Kebunnya, Anwar: Tadinya Cari Bunga Keladi

Elektabilitas Giring menyodok ke angka 1,9 persen, sehingga berhasil menyalip tokoh-tokoh seperti Puan dan Mahfud MD. Sedangkan Susi Pudjiastuti dari sebelumnya hanya 0,6 persen bergerak naik menjadi 1,0 persen.

Masih ada nama-nama yang elektabilitasnya di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 16,4 persen. Artinya masih ada peluang bagi tokoh-tokoh lain untuk muncul dan ceruk suara yang bisa diperebutkan dalam waktu yang masih cukup lama menuju 2024.

Survei Indometer dilakukan pada 25 September-5 Oktober 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. ***

 

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler