Bahan Bakar Alternatif Baru, Semen Indonesia Ciptakan Biomassa dari Olahan Sampah

10 Oktober 2020, 17:20 WIB
Tumpukan sampah untuk diangkut dan diolah menjadi Biomassa. //Bumn.go.id

PR TASIKMALAYA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berkomitmen untuk tetap memperbarui dan meningkatkan teknologi demi memanifestasikan pembangunan yang berkesinambungan dari penggunaan energi alternatif sebagai bahan bakar.

Di samping itu, pihaknya memiliki tujuan untuk berkontribusi terhadap pemerintah dalam menyusutkan eksploitasi batu bara.

Dari PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) sebagai salah satu unit usaha, pada tanggal 30 September 2020, telah mempererat kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta serta PT Unilever Indonesia dalam manajemen dan pemakaian sampah domestik dan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang untuk dijadikan bahan bakar alternatif berbentuk Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Juga: Trump Kembali Melanjutkan Kegiatan Kampanye Hari Ini dan Menolak Debat Capres Secara Virtual

Kerjasama ini dilakukan di area TPST Bantargebang tertentu dan sudah lebih dari 10 tahun.

Benny Wendry, Direktur Produksi SIG, mengutarakan prosedur pengubahan sampah untuk dijadikan bahan bakar ini mencakup penggalian dan pengayakan sebelum diangkut ke Pabrik SBI yang bertempat di Narogong, Jawa Bara. 

Kemudian dipotong dan dialirkan menuju proses penurunan kadar air menggunakan campuran material lain sehingga dihasilkan RDF yang sesuai standar kualitas alternatif bahan bakar di pabrik semen.

Komoditas RDF yang akan tercipta dari proyek awal ini minimum 1.000 ton/bulan, dengan 80-90% nya terdiri dari sampah plastik untuk digunakan oleh SBI sebagai sumber energi alternatif.

Baca Juga: Update Kasus Positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya, 10 Oktober 2020: Bertambah Sebanyak 16 Orang

Benny Wendry mengemukakan bahwa di samping Pabrik Narogong Jawa Barat, bahan bakar alternatif pun sudah dipakai oleh PT Semen Padang di Sumatera Barat, PT Semen Tonasa di Sulawesi Selatan, PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Pabrik Cilacap, PT Solusi Bangun Andalas (SBA) di Aceh, dan SIG Pabrik Tuban Jawa Timur.

Semen Padang dan Semen Tonasa menggunakan sekam padi dan serbuk gergaji. SBA memanfaatkan sekam padi, SBI Pabrik Cilacap memakai sampah kota untuk energi alternatif.

SBI Pabrik Cilacap berperan sebagai pemrakarsa program pengelolaan dan penggunaan sampah lewat kerja sama dengan Pemkab Cilacap, Pemerintah Denmark, Provinsi Jawa Tengah, Kementerian PUPR, dan Kementerian LHK.

Baca Juga: Beredar Kabar UMR Dihapuskan dalam UU Cipta Kerja, ini Penjelasan dari Jokowi

Pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar alternatif telah dilaksakan oleh SIG Pabrik Tuban sejak tahun 2008. Biomassa yang digunakan ialah sekam padi, cocopeat (sabut kelapa), serbuk gergaji, limbah tembakau, biji jagung. Limbah pertanian itu diambil dari Kabupaten Tuban, Lamongan, Bojonegoro, dan Banyuwangi.

"Selain lebih efisien jika dibandingkan dengan batu bara, penggunaan bahan bakar alternatif ini juga memberdayakan petani dan warga di sekitar pabrik. Setiap bulan, Pabrik Tuban menerima kiriman sekam padi 2.553 ton, cocopeat 244 ton, limbah tembakau 244 ton, serta kertas reject sebanyak 90 ton. Pada periode Januari hinggga Agustus 2020, biomassa yang dipasok ke pabrik Tuban mencapai 25.969 ton," Benny Wendry menuturkan.

Keteraturan penggunaan biomassa oleh Pabrik Tuban telah memperoleh Certified Emission Reduction (CER) dari United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) pada tanggal 12 Desember 2016 sebesar 213.717 ton CO2eq, untuk rentang waktu 25 Februari 2012 sampai dengan 29 Februari 2016. Lembaga dunia itu pun membenarkan penggunaan biomassa di PabrikTuban terjamin dan ramah lingkungan.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: BUMN.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler