Berpidato dalam Acara Peringatan 75 Tahun PBB, Menlu Retno Marsudi Sampaikan Dua Hal Penting

22 September 2020, 21:29 WIB
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.* /Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters/File Photo/

PR TASIKMALAYA - Selasa, 22 September 2020 merupakan tanggal memperingati 75 tahun PBB. Kehadiran Indonesia diwakilkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi

Dalam pertemuan yang dilakukan secara virtual, Retno menyampaikan pidato yang menegaskan bahwa ekspektasi dunia terhadap PBB semakin meningkat, untuk dapat perkuat kepemimpinan global dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat di seluruh dunia.

"Belakangan, tantangan kerja sama multilateral semakin besar dengan meningkatnya rivalitas dan kebijakan unilateralisme sejumlah negara. Saya mengingatkan bahwa hal tersebut tidak dapat dibiarkan, karena negara lemah akan semakin terpinggirkan. Without multilateralism, the mighty takes all," kata Retno.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Sebut K-Pop Dorong Kreativitas Anak Bangsa, Ahmad Dhani: Musisi Tanah Air Lebih Bermutu

Pertemuan ini merupakan salah satu rangkaian Sidang Majelis Umum PBB ke-75. Berbeda dengan peringatan pendirian PBB sebelumnya.

Perayaan tahun ini dilakukan secara sederhana dan memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk melakukan pertemuan secara virtual.

Peringatan bertema 'The Future We Want, the United Nations We Need: Reaffirming Our Collective Commitment to Multilateralism' ini digelar dengan tujuan untuk memetakan jalan menuju masa depan dunia yang lebih baik serta efektivitas penanganan berbagai tantangan global.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno menawarkan solusi dengan fokus pada dua hal penting

Baca Juga: Banjir Jakarta Kembali Terjadi, Masyarakat Dilema Buat Tenda Pengungsian di Tengah PSBB Ketat

"Pertama, PBB harus memberikan dampak nyata dan tidak terjebak pada retorika. Dalam jangka pendek, hal ini dapat tercermin dalam upaya menjamin dan memfasilitasi akses kebutuhan vaksin dan obat-obatan yang terjangkau bagi semua," jelasnya.

Dalam jangka panjang, PBB dinilai harus berupaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi global dan penguatan sistem kesehatan globa.

"Kedua PBB harus tetap relevan dan dapat mengantisipasi tantangan mendatang. Untuk itu, PBB harus terus memperbaiki diri agar tetap efisien, adaptif dan memiliki kemampuan deteksi dini," tuturnya. 

Baca Juga: Kerja Sama dengan Korea di Bidang Teknologi, Wapres: Indonesia Bisa Belajar Banyak

Pertemuan Tingkat Tinggi juga telah mengesahkan Deklarasi 'Peringatan 75 Tahun PBB' yang berisi komitmen langkah kongkrit global untuk ciptakan perdamaian dan Kerjasama internasional di berbagai bidang.

Sementara, pada Rabu, 23 September 2020 besok, Presiden RI Joko Widodo akan menyampaikan pidato secara virtual pada General Debate SMU PBB ke-75 tersebut. ***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler