Peringatan Dini! BMKG Ingatkan Masyarakat soal Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Barat sampai Yogyakarta

2 Juli 2023, 12:31 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi. /Antara./

PR TASIKMALAYA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini soal terjadinya gelombang tinggi di laut selatan Jawa Barat (Jabar) hingga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Peringatan yang disampaikan oleh BMKG ditujukan kepada masyarakat, nelayan, dan para wisatawan yang beraktifitas di sekitar daerah laut selatan Jawa Barat hingga laut Yogyakarta.

Potensi gelombang tinggi akan terjadi di wilayah tersebut.

"Pada musim angin timuran seperti sekarang ini, tinggi gelombang 2,5 - 4 meter yang masuk kategori tinggi memang sering terjadi di laut selatan Jabar - DIY," ujar Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap, Jawa Tengah, pada Minggu, 2 Juli 2023, seperti dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Hati-hati! BMKG Imbau Masyarakat untuk Waspada Gelombang Tinggi Laut Selatan Jabar-DIY

Berdasarkan pernyataan tersebut, peringatan dini ini akan berlaku hingga esok hari, Senin, 3 Juli 2023. BMKG berkomitmen akan melakukan pembaharuan informasi secara berkelanjutan.

Secara rinci disebutkan bahwa potensi gelombang tinggi itu membentang dari perairan selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo, hingga Yogyakarta.

Potensi gelombang tinggi kedua akan muncul di wilayah Samudra Hindia pada wilayah perairan yang telah disebutkan tadi. Sehingga gelombang tinggi yang dimaksud itu memiliki jangkauan wilayah yang cukup luas.

Baca Juga: Nelayan Harus Waspada! BMKG Sebut Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Sejumlah Perairan Indonesia

Faktor penyebab terjadinya gelombang tinggi ini diakibatkan oleh pergerakan angin di wilayah Indonesia bagian selatan.

Angin di daerah tersebut berkecepatan 8-30 knot, yang bergerak secara dominan dari arah tenggara hingga timur.

Teguh Wardoyo menegaskan bahwa dengan kecepatan angin yang cenderung searah dan memiliki kecepatan yang tinggi, mengakibatkan potensi gelombang tinggi terjadi.

Lebih lanjut ia mengimbau kepada masyarakat baik itu pengguna moda transportasi laut dan nelayan agar memperhatikan kondisi tersebut. Sehingga dapat mempertimbangkan keselamatan jiwa dalam beraktifitas.

Baca Juga: BMKG: Warga Tidak Boleh Lihat Proses Gerhana Matahari Secara Langsung

Perbandingan Bahaya Kondisi Laut dengan Model Perahu

Bagi perahu nelayan akan menjadi berbahaya untuk melaut ketika kecepatan angin melebihi 15 knot dengan ketinggian 1,25 meter.

Kapal tongkan memiliki batasan selamat untuk berlayar ketika kecepatan angin tidak melebihi 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter.

Kapal feri memiliki batasan bahaya ketika kecepatan angin mencapai 21 knot dengan tinggi gelombang maksimal 2,5 meter. 

Baca Juga: Usai Diguncang Gempa 7.3 Magnitudo, BMKG Imbau Warga Mentawai-Siberut untuk Jauhi Bibir Pantai

Lebih tinggi dari itu, batasan berlayar bagi kapal kargo dan pesiar dapat berlayar ketika kecepatan angin tidak di atas 27 knot dengan gelombang tidak di atas 4 meter.

"Dimohon kepada wisatawan maupun masyarkat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area berpeluang terjadi gelombang agar tetap selalu waspada," ujarnya menambahkan.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler