Network
PR TASIKMALAYA - Kasus tabungan sekolah yang tak kunjung cair di Pangandaran ternyata membawa dampak yang menyedihkan untuk beberapa siswa kurang mampu.
Seiring dengan berbarengannya Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2023-2024, para orang tau membutuhkan dana lebih untuk biaya masuk sekolah anak mereka.
Dampak dari uang tabungan yang sampai saat ini belum juga dicairkan itu dirasakan oleh seorang bocah lulusan SD Negeri 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulang. Siswa bernama Ibrahim yang baru lulus itu tak bisa membeli seragam baru untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Diketahui bahwa Ibrahim tahun ini lulus SD dan akan melanjutkan pendidikan ke MTs. Sayangnya, lantaran orang tua tak punya uang ia tak bisa membeli seragam baru untuk masuk sekolah nanti.
Baca Juga: 10 Lokasi Salat Idul Adha 2023 bagi Warga Muhammadiyah Pangandaran
"Anak saya kan tahun ini akan melanjutkan ke MTs. Karena untuk membeli seragam sekolah saya hanya mengandalkan uang tabungan siswa di SD, jadi saya belum bisa membeli seragam untuk anak saya," kata Armilah (56), ibunda Ibrahim, warga Dusun Binangun, Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, saat diwawancara kabar-priangan.com.
Armilah, ibunda dari Ibrahim menuturkan jika sang anak terpaksa harus memakai seragam SD terlebih dahulu lantaran uang tabungan SD yang ia harapkan tak kunjung cair.
Selain itu, ia juga mengatakan jika jumlah uang tabungan disekolah yang sang anak tabung selama empat tahun sebesar Rp2.8 juta rupiah.
Menanggapi terkait hal tersebut, Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin meminta Tim Khusus (Timsus) untuk bisa memilih siswa yang termasuk dalam golongan mampu dan tidak dan berharap Pemkab Pangandaran dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
