Penggunaan Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan Masih Jadi Polemik, Ini Kata Kapolri

13 Oktober 2022, 12:24 WIB
Begini tanggapan dari Kapolri terkait dengan penggunaan gas air mata di tragedi Kanjuruhan yang hingga kini masih jadi polemik. //ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

PR TASIKMALAYA - Kasus Kanjuruhan yang menewaskan 132 suporter tengah diselidiki Mabes Polri.

Terkait dugaan penyalahgunaan gas air mata kadaluarsa di Stadion Kanjuruhan masih jadi polemik.

Kini Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa penggunaan gas air mata diduga kadaluarsa di Stadion Kanjuruhan oleh polisi masih terus didalami.

Untuk mengusut dugaan tersebut polisi bakal melibatkan sejumlah ahli berkenaan dengan dugaan tersebut.

Baca Juga: Tes IQ: Fokus Anda Diuji dengan Menemukan 2 Kucing Tersembunyi di Gambar, Apakah Anda Mampu?

"Beberapa isu yang terkait dengan gas air mata sedang kita dalami. Ada isu kedaluwarsa semua kita dalami," ujar Kapolri Listyo Sigit Prabowo di Nusa Dua, Denpasar, Bali, Rabu, 12 Oktober 2022.

Lanjut Kapolri, tim penyidik tragedi Kanjuruhan terus bekerja dengan melibatkan sejumlah ahli khususnya untuk mendalami penggunaan gas air mata.

Kapolri menyebut untuk penyelidikan melibatkan para ahli diantaranya ahli toksikologi, ahli bidang kedokteran, pernapasan dan ahli mata.

"Libatkan para ahli toksikologi, ahli bidang kedokteran, pernapasan, mata yang itu akan menjadi satu rangkaian jawaban yang memang menjadi hal-hal yang harus kita temukan," ujar Kapolri dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ Kamis, 13 Oktober 2022.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Anda Teman yang Dapat Dipercaya? Buktikan Melalui Gambar Ini

Terkait langkah tersebut Kapolri akan menyampaikan hasilnya kepada masyarakat.

Pasalnya hasil tersebut bagian dari pemenuhan unsur-unsur Pasal yang disangkakan kepada tersangka.

Sebelumnya Mabes Polri mengklaim, gas air mata dalam tingkatan tertinggi pun tidak ada yang mematikan.

Klaim tersebut disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo berdasar pada pendapat ahli dokter yang menangani korban-korban tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Lama Bungkam, Sandy Arifin Pengacara Lesti Kejora Akhirnya Angkat Bicara Usai Rizky Billar Jadi Tersangka

Namun, klaim tersebut mendapat bantahan dari seorang dokter paru di RSUP Persahabatan Feni Fitriani Taufik.

Menurut Feni, gas air mata bisa menjadi penyebab kematian tergantung banyaknya jumlah paparan dan kondisi korban.

Pasalnya, gas air mata bukan semata-mata gas namun ada campuran bahan kimia padat dan kimia cair yang bersifat iritatif.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler