Najwa Shihab Kulik Draft Terkait IKN, Tokoh Masyarakat Ungkap Tak Punya Legalitas: Nggak Pernah Kami Diajak

9 Desember 2021, 19:04 WIB
Najwa Shihab mengulik lebih lanjut terkait draft IKN yang dimiliki tokoh masyarakat. /Tangkapan layar YouTube/Najwa Shihab

PR TASIKMALAYA - Najwa Shihab baru-baru ini membagikan momen perbincangan dengan tokoh masyarakat terkait Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Najwa Shihab menyambangi kediaman tokoh masyarakat bernama Syahdin di Suku Paser Kelurahan Pemaluan, Kalimantan Timur.

Pada momen itu, tokoh masyarakat Syahdin menjelaskan terkait legalitas dalam pembangunan IKN di daerah hunian masyarakat di Kalimantan Timur.

"Kami masyarakat asli di Pemaluan, Sepaku ini kami orang aslinya loh ya," ungkap Syahdin yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis, 9 Desember 2021.

Baca Juga: Rocky Gerung Soroti Mahasiswa Turun ke Jalan Peringati Hari Anti Korupsi: Mengulangi Sejarah

"Nggak pernah kami diajak, diberitahu," sambungnya.

Syahdin menuturkan bahwa masyarakat setempat selalu ditinggalkan ketika para menteri datang ke kawasan IKN itu.

"Kami lihat aja, kalau banyak tentara, polisi, kami tahu juga kalau tujuan meninjau tempat ibu kota, tapi kami tidak pernah diajak," tegasnya.

Sementara itu, mereka yang memiliki rumah adat setempat, mengaku tak pernah diajak membicarakan terkait IKN.

Baca Juga: Kate Middleton Santap Menu Makan Malam Natal yang Tak Disukai Pangeran William, Apa?

"Perasaan kami seperti bukan warga negara Indonesia," tuturnya.

Lebih lanjut, Syahdin menceritakan perjalanan dahulu para masyarakat yang bertempat tinggal disana.

"Tahun 74 hingga 76 akhir, itu transmigrasi lagi masuk di daerah Sepaku, semua itu wah gila lahan-lahan peninggalan leluhur kami di Pasir Balik itu yang diambil dijadikan pemukiman transmigrasi," terangnya.

"Nah kalau dari dulu kami mengurus yang lain sebagainya, kami tidak bisa menang masalah itu," sambungnya.

Baca Juga: Peringati Hari Anti Korupsi, Rocky Gerung Sentil Kasus Asabri dan Sebut Kualitas Korupsi Meningkat

Syahdin mengatakan bahwa mereka selalu kalah dengan orang-orang yang lebih tahu terkait masalah pertanahan.

"Kalau bicara soal legalitas, bukan tidak penting tapi, penting sih kalau sudah seperti ini, tapi kalau perjalanan kami dari dulu sampai sekarang, itu tidak penting buat kami," ungkapnya.

"Nah yang buat ribut sekarang kan, buat legalitas dan lain sebagainya ini karena maunya IKN ini," tambahnya.

Kemudian, Syahdin juga memperlihatkan draft terkait IKN.

Baca Juga: Akui Minta 30 Juta untuk Hadiri Salah Satu Acara, Fuji: Tepatnya Aku Ngeliat Sikon

"Itu apa pak?" ujar Najwa Shihab kepada sang tokoh masyarakat setempat itu.

"Saya mau kasih lihat ke Mbak Najwa, kami disini bermasalah bukan berarti tak pernah diurus Mbak," jawab Syahdin.

Syahdin memperlihatkan draft yang menunjukan bahwa pihaknya sudah menghadap ke Sekretariat Daerah (Sekda).

"Bulan Juni, Tahun 2010," ungkap Najwa Shihab mengulik draft yang diberikan Syahdin.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apakah Anda Termasuk Pesimis atau Optimis? Pilih Hewan dan Temukan Jawabannya

"Oh jadi ini pernah proses untuk mengurus lahan warga ya pak, ini belum berhasil?" tuturnya.

Kemudian, Syahdin menjawab bahwa mereka belum berhasil mengurusi legalitas terkait lahan warga tersebut.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: YouTube Najwa Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler