Network
PR TASIKMALAYA - Najwa Shihab baru-baru ini mengungkapkan soal penggunaan istilah 'oknum' dalam praktik menjaga nama baik kampus.
Hal ini disampaikan Najwa Shihab pada laman Instagram pribadinya @najwashihab.
Pada unggahannya, Najwa Shihab memberikan tagar #NamaBaikKampus yang sebenarnya sering kali menggunakan istilah 'oknum'.
Najwa Shihab menyebutkan bahwa istilah 'oknum' sangat mudah menjadi kambing hitam.
Baca Juga: 57 Eks Pegawai KPK Akan Jalani Uji Kompetensi ASN Polri
"Demi #NamaBaikKampus, atau nama-nama institusi lainnya, sangat mudah oknum dikambinghitamkan," ujar Najwa Shihab yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan Instagram @najwashihab pada Senin, 6 Desember 2021.
"Untuk hal-ihwal yang sebenarnya bersifat struktural," ungkapnya.
Sementara itu, Najwa Shihab mengatakan bahwa apabila masalah menyangkut ranah sistemik, hal itu berpotensi memunculkan pengulangan.
"Jika situasinya sudah sistemik, niscaya akan muncul pengulangan-pengulangan, sehingga lama-lama pengoknuman pasti tak memadai lagi untuk menjaga nama baik institusi," tulisnya.
Baca Juga: Ustaz Zacky Mirza Alami Kecelakaan Mobil di Aceh, Sang Istri Ungkapkan Kekhawatiran Ini
Lebih lanjut, Najwa Shihab membeberkan contoh penggunaan istilah oknum yang menurutnya adalah mengakui sekaligus menyangkal.
"Memang ada yang salah (mengakui), tapi itu cuma secuil saja (penyangkalan), itu tidak menggambarkan kami yang sebetulnya," ujar Najwa Shihab.
Selain itu, sang pembawa acara Mata Najwa itu menuturkan pentingnya kesadaran dan pengakuan.
Menurutnya hal itu diperlukan meski pengakuan itu dalam kondisi yang memang tidak baik-baik saja.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Varian Omicron Meningkat, Pemerintah Inggris Justru Minta Masyarakat 'Nikmati Natal'
"Musykil terjadi perbaikan serius jika kondisi yang tidak baik-baik saja malah ditutup-tutupi," tuturnya.
"Semakin gigih usaha menutup-nutupi, kita akan makin jauh dari terang perbaikan," ujarnya.
Di sisi lain dalam unggahannya, Najwa Shihab pun menampilkan cuitan Twitter @zenrs yang merupakan editor Narasi.
"Untuk setiap aib memalukan yang tak mungkin diakui, bahasa Indonesia menyediakan jalan ke luar yang menyebalkan: OKNUM," tulis @zenrs.***
