Network
PR TASIKMALAYA - Rocky Gerung angkat bicara perihal peringatan Hari Anti Korupsi.
Rocky Gerung juga menyoroti para mahasiswa dan milenial yang akan menggelar aksi untuk memperingati Hari Anti Korupsi.
Kemudian Hersubeno Arief memberitahukan pada Rocky Gerung bahwa di antara mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hari Anti Korupsiadalah Front Milenial Jabodetabek.
Bagi Hersubeno Arief, hal ini menarik karena persoalan korupsi sudah menjadi perhatian generasi muda terutama kalangan mahasiswa.
Baca Juga: Kate Middleton Dapatkan Kado Natal Istimewa Ini dari Orang Tua di Tengah Kesedihannya
Rocky Gerung kemudian menjelaskan bahwa korupsi berawal dari kekuasaan yang memang tidak bisa dikontrol.
Menurutnya, peran mahasiswa atau kampus adalah berusaha mengontrol kekuasaan tersebut.
"Mahasiswa atau kampus selalu ada di dalam front terdepan untuk mengontrol kekuasaan," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video yang diunggah YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis 9 Desember 2021.
Rocky Gerung mengatakan, dulu istilah KAK (Komite Anti Korupsi) dan yang lainnya pada tahun 1970-an dipelopori oleh kampus-kampus.
Baca Juga: Link Nonton dan Spoiler Kimetsu No Yaiba Season 2 Episode 9 Sub Indo di iQIYI: Memburu Iblis di District Merah
Bahkan hal tersebut menurutnya berlanjut sampai ke reformasi saat seluruh mahasiswa mengepung DPR.
Dia menambahkan bahwa dengan isu KKN tersebut, Presiden Soeharto jatuh.
"Jadi sebenarnya ini mengulangi sejarah saja kalau milenial muncul, itu memang dinasibkan oleh sejarah untuk melawan rezim yang zalim," ujarnya.
Baca Juga: BMKG Rilis Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Beberapa Perairan Indonesia 9-10 Desember 2021
Menurut Rocky Gerung, tidak perlu menganggap ada yang mensponsori atau menganggap gerakan itu dikendalikan oposisi.
Karena menurutnya, para mahasiswa punya inherent logic (logika dalam pikiran) yang melekat serta memiliki keinginan untuk menghasilkan Indonesia yang bersih.
Rocky Gerung berpandangan apa yang dilakukan oleh mahasiswa, pemuda, dan milenial di Jakarta merupakan jeritan hati dan nurani publik.***
